Daikin Jadikan Indonesia Basis Produksi Asia Tenggara, Targetkan Ekspor AC
KLIK WARTAKU – Produsen AC global asal Jepang, Daikin Industries Ltd, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baru untuk pasar Asia Tenggara. Melalui pembukaan pabrik pertamanya di Cikarang, Jawa Barat, Daikin menunjukkan komitmen jangka panjang dalam memperkuat rantai pasok regional dan memperluas ekspor produk pendingin udara buatan Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri, dalam kunjungan kerjanya ke Osaka, Jepang (11/6), menyampaikan apresiasi terhadap langkah Daikin.
“Kami menyambut baik upaya PT Daikin Industries Indonesia menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Diharapkan ini tak hanya memenuhi pasar domestik, tapi juga memperkuat ekspor dan meningkatkan TKDN,” ujarnya.
Pasar global pendingin udara dinilai masih menyisakan ruang signifikan bagi Indonesia, yang saat ini menempati peringkat ke-28 eksportir dunia untuk produk AC dengan nilai ekspor mencapai USD 197,6 juta pada 2024. Pertumbuhan ekspor tahunan mencapai 85,5%, dengan tujuan utama Amerika Serikat, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, dan Taiwan.
Chairman & CEO Daikin Industries Ltd, Masanori Togawa, menekankan pentingnya Indonesia dalam strategi ekspansi regional perusahaan. “Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat manufaktur Daikin di Asia Tenggara. Kami juga tengah menjajaki investasi tambahan untuk membangun pabrik AC industri,” katanya.
Pemerintah Indonesia menilai investasi Daikin sebagai langkah strategis memperkuat hubungan dagang bilateral Indonesia–Jepang, sekaligus sebagai penopang pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi dan penciptaan lapangan kerja di dalam negeri.
“Dengan kerja sama ini, kami yakin dampaknya bukan hanya komersial bagi Daikin, tapi juga memperkuat relasi perdagangan kedua negara,” tambah Wamendag Roro.
Pabrik baru ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor AC dan secara bertahap meningkatkan kandungan lokal.
Pemerintah terus mendorong peningkatan TKDN agar produk AC Indonesia memiliki daya saing lebih tinggi dan mampu menembus pasar global di tengah persaingan ketat dengan Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Seiring strategi diplomasi ekonomi yang agresif, pemerintah juga membuka akses pasar ekspor melalui berbagai skema kerja sama perdagangan seperti FTA, PTA, dan CEPA. Bagi Indonesia, masuknya investasi strategis seperti Daikin menegaskan daya tarik industri manufaktur nasional di mata investor global.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage