klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Chef Halal Bertarung di Pontianak: Bank Indonesia Genjot Rantai Nilai Halal dari Hulu ke Hilir

Chef Halal Bertarung di Pontianak: Bank Indonesia Genjot Rantai Nilai Halal dari Hulu ke Hilir

Bank Indonesia Kalimantan Barat menggelar Halal Chef Competition 2025 untuk memperkuat rantai nilai halal dari dapur pesantren hingga industri kuliner profesional.

 

KLIK WARTAKU – Sebagai bagian dari penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Halal Chef Competition 2025, Sabtu (14/6), di SMKN 5 Pontianak. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Gema Ekonomi Syariah (GEBYAR) Kalbar dan Pre-Event Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2025.

Ajang ini menempatkan dapur sebagai titik awal penguatan rantai nilai halal nasional, khususnya sektor makanan dan minuman—salah satu pilar ekonomi syariah unggulan Indonesia.

Ketentuan utama: semua peserta wajib menggunakan bahan bersertifikat halal, baik segar maupun kemasan. Penilaian dilakukan oleh juri gabungan dari kalangan profesional kuliner, akademisi, dan lembaga halal.

“Generasi muda dan pelaku usaha punya peran strategis dalam mendukung ekosistem halal nasional,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Rita Hastarita, saat membuka acara bersama Deputi Kepala Perwakilan BI Kalbar, Abidin Abdul Haris.

Kompetisi ini menghasilkan tiga juara utama dan satu juara favorit dari masing-masing kategori. Para juara berhak mewakili Kalimantan Barat di ajang regional FESyar KTI pada 30 Agustus 2025. Mereka juga berpeluang tampil di panggung nasional Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, Oktober mendatang. Total hadiah senilai Rp20 juta diserahkan langsung oleh panitia.

Bank Indonesia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar lomba memasak, melainkan bagian dari strategi membangun halal value chain yang mencerminkan prinsip kualitas, keberlanjutan, dan keberkahan.

“Sertifikasi halal tak hanya untuk pasar ekspor. Ini juga fondasi kepercayaan domestik,” ujar Abidin Abdul Haris.

Dengan menjangkau pesantren, pelajar, dan pelaku usaha kuliner dalam satu ekosistem kompetisi, BI berharap kompetensi chef lokal naik kelas, UMKM terdorong melakukan sertifikasi, dan makanan halal makin mendominasi pasar domestik maupun global.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan