klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Cek Fakta Sebelum Terjebak Hoaks Visual di Internet

Cek Fakta Sebelum Terjebak Hoaks Visual di Internet

Foto seorang wanita lihat vidio di media sosial

KLIKAWRTAKU – Di era digital seperti sekarang, menyebarnya video viral bukan hal yang asing. Mulai dari video bencana alam, politik, selebriti, hingga peristiwa sosial, semua bisa tersebar dalam hitungan detik. Namun, tidak semua yang kita lihat benar adanya.

Banyak video yang beredar ternyata hasil editan, diambil dari konteks berbeda, atau bahkan manipulatif. Fenomena ini membuat verifikasi video menjadi keterampilan penting di zaman serba daring.

Lantas, bagaimana cara kita memastikan keaslian sebuah video di internet? Berikut ini adalah panduan lengkap dan mudah diikuti untuk siapa saja yang ingin menjadi konsumen cerdas informasi digital.

  1. Periksa Sumber Asli Video

Langkah pertama dalam memverifikasi sebuah video adalah mencari tahu siapa yang pertama kali mengunggahnya. Video yang diunggah oleh media kredibel, akun resmi, atau jurnalis terpercaya cenderung lebih akurat. Hindari langsung percaya pada video yang dibagikan ulang tanpa menyebutkan sumber atau konteks.

Gunakan fitur pencarian lanjutan di platform seperti YouTube, Facebook, atau Twitter untuk melacak unggahan pertama. Perhatikan juga tanggal unggahan apakah video tersebut baru atau merupakan daur ulang dari kejadian lama?

  1. Lakukan Pencarian Balik dengan Gambar (Reverse Image Search)

Meskipun teknik ini biasanya digunakan untuk gambar, kamu juga bisa mengambil cuplikan (screenshot) dari video dan mencarinya melalui layanan seperti Google Images, TinEye, atau Yandex. Ini akan membantumu mengetahui apakah video tersebut pernah muncul sebelumnya di internet dengan judul atau konteks berbeda.

Langkahnya mudah:

  • Ambil screenshot dari video yang ingin diperiksa.
  • Unggah gambar ke layanan reverse image search.
  • Amati hasil pencarian seringkali kamu akan menemukan video asli atau berita yang pernah memuat cuplikan tersebut.
  1. Gunakan Alat dan Situs Verifikasi Fakta

Beberapa platform menyediakan layanan cek fakta yang bisa digunakan untuk mengecek kebenaran video. Situs seperti TurnBackHoax.id, CekFakta.com, atau platform global seperti Snopes, AFP Fact Check, dan Google Fact Check Explorer kerap melakukan investigasi terhadap video viral.

Ketikkan kata kunci utama dari video atau judul yang kamu temukan, lalu lihat apakah video tersebut pernah dibahas dan diverifikasi oleh tim ahli.

  1. Periksa Metadata Video (Jika Tersedia)

Metadata adalah informasi teknis dalam file video, seperti tanggal perekaman, lokasi GPS, atau perangkat yang digunakan. Sayangnya, metadata sering hilang saat video diunggah ke media sosial. Namun, jika kamu menerima file mentah, gunakan aplikasi seperti ExifTool atau InVID untuk mengekstrak metadata tersebut.

Aplikasi InVID, misalnya, adalah alat gratis yang dirancang khusus untuk memverifikasi video. Fitur-fiturnya mencakup pencarian cuplikan video, analisis metadata, hingga deteksi manipulasi gambar.

  1. Perhatikan Detail dalam Video

Sering kali, keaslian video bisa dibuktikan hanya dengan memperhatikan detil-detil kecil. Cek:

  • Apakah gerakan bibir dan suara sinkron?
  • Apakah bayangan, pencahayaan, dan gerak objek terlihat alami?
  • Apakah ada logo media atau watermark yang bisa dirujuk?
  • Apakah bahasa yang digunakan dalam video sesuai dengan lokasi yang disebutkan?

Contohnya, jika sebuah video diklaim terjadi di Indonesia, namun terdengar percakapan dalam bahasa Spanyol atau terlihat plat nomor asing, besar kemungkinan video tersebut salah konteks.

  1. Cek Reaksi dari Media dan Pakar

Jika sebuah video benar-benar signifikan (misalnya soal isu politik atau bencana), biasanya media arus utama atau pakar akan memberikan tanggapan atau klarifikasi. Lacak pemberitaan dari media kredibel atau pernyataan dari institusi terkait. Jika tidak ada yang memberitakan, patut dicurigai.

Beberapa pakar digital bahkan menggunakan frame-by-frame analysis atau kecerdasan buatan untuk mendeteksi video deepfake yaitu video palsu yang menggunakan teknologi AI untuk meniru wajah dan suara seseorang.

  1. Gunakan Akal Sehat dan Skeptisisme Sehat

Terakhir, jangan langsung terbawa emosi saat menonton video yang mengejutkan atau menggugah perasaan. Video yang memancing kemarahan atau simpati besar sering kali sengaja dirancang untuk memanipulasi emosi penonton. Tunda tombol “share”, dan lakukan verifikasi terlebih dahulu.

Jadi Konsumen Cerdas di Era Visual

Video bisa sangat meyakinkan bahkan lebih dari teks atau gambar. Tapi itulah bahayanya. Karena apa yang terlihat nyata, belum tentu benar adanya. Dengan membekali diri dengan kemampuan verifikasi, kita bisa mencegah diri dari menjadi penyebar hoaks digital.

Jadi, sebelum kamu ikut membagikan video “heboh” yang muncul di beranda media sosialmu, luangkan waktu sejenak untuk memverifikasi. Karena di dunia digital, menyebarkan kebenaran adalah bentuk tanggung jawab yang nyata.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan