Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki “Influencer Tuhan”
KLIKWARTAKU — Gereja Katolik Roma resmi mengangkat Carlo Acutis, seorang remaja kelahiran London yang wafat di usia 15 tahun, sebagai santo milenial pertama pada Minggu 7 September 2025. Prosesi kanonisasi bersejarah ini dipimpin Paus Leo, menyusul penundaan sebelumnya akibat wafatnya Paus Fransiskus pada April lalu.
Carlo Acutis dikenal sebagai remaja yang gemar teknologi dan bahkan membuat situs web untuk mendokumentasikan mukjizat-mukjizat Katolik. Hal inilah yang membuatnya dijuluki “influencer Tuhan” oleh banyak umat.
Lebih dari sejuta peziarah telah mengunjungi Assisi, Italia, tempat jasadnya disemayamkan dalam balutan lilin. Namun, lonjakan peziarah juga terjadi di Gereja Our Lady of Dolours, Chelsea, London – lokasi di mana Carlo dibaptis pada 1991. Gereja itu kini memiliki sebuah ruang devosi khusus dengan relik sehelai rambut Carlo.
Carlo lahir dari keluarga Italia yang tengah bekerja di London, sebelum kemudian kembali ke Milan saat usianya belum genap enam bulan. Ia tumbuh sebagai remaja yang menyukai video game seperti Super Mario, namun di sisi lain juga mendalami iman dengan cara yang unik melalui internet.
Sayangnya, Carlo meninggal dunia akibat leukemia pada usia 15 tahun. Setelah kepergiannya, sang ibu, Antonia Salzano, aktif mengunjungi gereja di berbagai negara untuk memperjuangkan putranya diakui sebagai santo.
Dalam proses kanonisasi, Carlo dihubungkan dengan dua mukjizat, salah satunya penyembuhan seorang wanita penderita kanker payudara yang hilang tanpa perlu menjalani kemoterapi setelah berdoa melalui perantara Carlo. Mukjizat tersebut kemudian diakui secara resmi oleh Vatikan.
Bagi banyak umat muda, sosok Carlo menjadi teladan baru yang terasa lebih dekat. “Bayangkan seorang santo yang juga suka bermain video game dan mengenakan jeans. Itu membuatnya terasa sangat relevan dengan kita,” kata Diego Sarkissian, seorang umat muda Katolik dari London.
Biasanya, proses kanonisasi bisa memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Namun, Vatikan tampaknya mempercepat pengakuan ini dengan harapan mampu menginspirasi generasi muda untuk semakin mendekatkan diri pada iman Katolik.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini