klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Cara Menentukan Harga Jual Produk agar Nggak Rugi

Cara Menentukan Harga Jual Produk agar Nggak Rugi

Ilustrasi memberi label harga pada produk.

KLIK WARTAKU – Bagi banyak pelaku UMKM, menentukan harga jual sering kali menjadi dilema. Di satu sisi, mereka ingin produk cepat laku dan bersaing.

Di sisi lain, mereka juga butuh untung agar usaha bisa bertahan. Tak sedikit yang akhirnya asal tempel harga, ikut-ikutan kompetitor, bahkan ada yang menjual di bawah biaya produksi tanpa sadar.

Hasilnya? Jualan capek, tapi untungnya tak terasa.

Padahal, menentukan harga jual tidak harus rumit. Cukup dengan memahami logika sederhana, kamu bisa menetapkan harga yang masuk akal . Adil untuk pembeli, tapi juga sehat untuk bisnismu.

Langkah pertama adalah menghitung HPP atau Harga Pokok Produksi. Ini adalah jumlah seluruh biaya yang kamu keluarkan untuk menghasilkan satu produk.

Misalnya kamu berjualan donat rumahan. Untuk satu buah donat, biaya tepung, gula, mentega, dan bahan lainnya sekitar Rp1.200. Tambahkan biaya gas dan minyak goreng Rp300, plus kemasan Rp200. Total HPP-nya adalah Rp1.700 per donat.

Setelah mengetahui HPP, kamu bisa menentukan markup, yaitu persentase keuntungan yang ditambahkan di atas biaya produksi. Besarnya markup bisa disesuaikan dengan jenis produk, target pasar, dan strategi bisnismu. Untuk UMKM, markup 50% hingga 100% umumnya masih wajar.

Kalau kamu ambil markup 70% dari HPP Rp1.700, maka keuntungannya sekitar Rp1.190, sehingga harga jualnya menjadi Rp2.890. Bulatkan saja menjadi Rp3.000 agar lebih mudah diingat konsumen.

Namun, menentukan harga tidak cukup hanya berdasarkan biaya dan keuntungan. Kamu juga perlu membandingkan dengan harga pasar. Jangan sampai produkmu terlalu mahal dibanding pesaing yang menawarkan kualitas serupa.

Sebaliknya, jika produkmu punya keunggulan, entah dari rasa, kemasan, pelayanan, atau cerita di balik produk  kamu bisa menetapkan harga sedikit lebih tinggi.

Dari situ, kamu bisa menghitung margin laba, yaitu persentase keuntungan dari harga jual. Jika kamu menjual donat seharga Rp3.000 dengan HPP Rp1.700, maka laba per buah adalah Rp1.300.

Margin labanya sekitar 43%, angka yang sehat untuk usaha kecil-menengah. Umumnya, margin minimal 30% sudah cukup baik, terutama jika kamu juga menyiapkan biaya untuk promosi dan operasional lainnya.

Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan adalah biaya tak terduga. Kadang kita perlu memberi diskon, membayar ongkir sebagian, atau menghadapi retur barang. Oleh karena itu, sisihkan sekitar 5–10% dari harga jual sebagai buffer agar bisnismu tetap aman.

Intinya, harga jual bukan sekadar angka. Ia adalah hasil dari perhitungan yang matang: menghitung biaya produksi, menambahkan keuntungan, mempertimbangkan kondisi pasar, dan menyisihkan ruang untuk fleksibilitas.

Dengan logika sederhana ini, kamu bisa menentukan harga yang tidak hanya menarik bagi konsumen, tapi juga menjaga bisnismu tetap untung dan berkelanjutan.

Ingat, menjual dengan harga murah belum tentu laku, dan menjual dengan harga mahal belum tentu untung. Yang penting adalah menemukan titik yang pas , harga yang sesuai dengan nilai produk dan mampu mendukung bisnismu bertumbuh.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan