klikwartaku.com
Beranda Nasional BRIN Temukan Wolbachia Alami pada Nyamuk Anopheles di Papua

BRIN Temukan Wolbachia Alami pada Nyamuk Anopheles di Papua

Ilustrasi nyamuk anopheles/Pixabay

KLIKWARTAKU – Penelitian awal yang dilakukan oleh BRIN menunjukkan keberadaan bakteri Wolbachia pada nyamuk Anopheles di Papua sebagai titik penting untuk mengembangkan strategi pengendalian malaria berbasis biologis.

Menurut data global, sejak tahun 2000 hingga 2023, malaria menyebabkan sekitar 2 miliar kasus dan 11,7 juta kematian. Melalui penelitian di lima desa endemic di Keerom—Sanggaria, Yatu Raharja, Ubiyau, Samanawa, dan Pitewi—BRIN mengumpulkan 1.701 nyamuk dengan metode human landing dan resting collection. Dari situ, ditemukan empat spesies utama. Hasil PCR mengungkap Wolbachia pada tiga spesies nyamuk, dengan infeksi tertinggi pada Anopheles punctulatus, walau proporsinya rendah (sekitar 2,9 persen).

“Walau prevalensi kecil, ini kali pertama kita mendeteksi Wolbachia secara alami dalam vektor malaria di Papua,” ujar Rusdiyah, Peneliti dari Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman.

Tiga Cara Kerja Wolbachia adalah inkompatibilitas sitoplasmik – telur betina liar tak menetas jika dibuahi nyamuk jantan pembawa Wolbachia, emendekan umur nyamuk, berdampak karena korban malaria berkembang dalam tubuh nyamuk menjelang mati, dan patogen interference – Wolbachia meningkatkan imunitas nyamuk, sehingga menghambat Plasmodium

Pendekatan ini sudah sukses mengurangi dengue, seperti di Yogyakarta (penurunan 77 persen), Brasil, dan negara lainnya. Namun, efektivitasnya pada Anopheles sebagai vektor malaria belum terbukti sepenuhnya.

Rusdiyah menegaskan penelitian ini baru tahap awal—stabilitas infeksi Wolbachia, penularan antar-generasi, dan efek pencegahan malaria langsung masih belum diteliti dalam laboratorium.

Belum lagi faktor resistensi nyamuk terhadap insektisida dan tren penularan luar ruang yang mengurangi efektivitas kelambu dan fogging.

BRIN mendorong pengembangan riset lanjutan, termasuk, uji biologis dampak Wolbachia pada Plasmodium, analisis apakah infeksi stabil dan turun-temurun,dan pengembangan metode deteksi molekuler komprehensif

Penelitian ini menjadi pijakan penting dalam upaya membangun strategi pengendalian malaria yang inovatif, berkelanjutan, dan disesuaikan dengan kondisi lokal di Indonesia.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan