BPS Sebut Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Sri Mulyani Angkat Bicara
KLIK WARTAKU – Di tengah tekanan ekonomi global yang masih bergejolak, Indonesia mencatatkan kabar baik. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen (year-on-year).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut capaian ini sebagai sinyal kuat ketahanan ekonomi nasional dan keberhasilan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai penopang utama.
“Kami akan terus mengoptimalkan peranan APBN untuk mendukung perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi,” ujar Menkeu dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8).
Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97 persen, berkat inflasi yang terkendali di level 2,18 persen. Belanja masyarakat meningkat, terutama di sektor transportasi, restoran, dan akomodasi, seiring periode libur sekolah dan hari besar keagamaan, didorong stimulus pemerintah seperti diskon tarif dan penurunan PPN.
Investasi Melonjak Tajam
Sektor investasi (PMTB) mencatat pertumbuhan impresif 6,99 persen—tertinggi sejak kuartal II 2021. Investasi mesin bahkan melonjak 25,3 persen, sementara investasi bangunan tumbuh 4,89 persen. Realisasi investasi langsung mencapai Rp477,7 triliun, dipacu oleh PMDN yang tumbuh 30,5 persen.
“Ini menggambarkan adanya optimisme dan rencana investasi ke depan, ditopang deregulasi dan perbaikan iklim usaha,” tegas Sri Mulyani.
Belanja modal pemerintah juga ikut menguat, naik 30,37 persen, terutama untuk sektor peralatan dan mesin.
Ekspor dan Industri Tumbuh Solid
Ekspor barang tumbuh 10,67 persen, sementara ekspor jasa naik 11,17 persen, seiring lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara. Impor bahan baku dan barang modal yang naik 12,17 persen diharapkan menjadi indikator positif bagi aktivitas manufaktur ke depan.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ditopang sektor strategis:
-
Industri pengolahan naik 5,68%
-
Industri logam dasar melesat 14,9%
-
Industri makanan & minuman tumbuh 6,2%
-
Industri kimia & farmasi naik 9,4%
-
Pertanian, kehutanan & perikanan tumbuh pesat 13,82%
-
Perdagangan, transportasi, serta informasi dan komunikasi juga tumbuh solid di atas 5–8 persen
Semester II: Menjaga Momentum
Pemerintah optimistis pertumbuhan akan tetap kuat di paruh kedua 2025. Sejumlah program digencarkan, mulai dari makan bergizi gratis, pembangunan sekolah rakyat, penyediaan hunian layak, hingga stabilisasi harga pangan.
“World Economic Outlook IMF 2025 direvisi naik dari 2,8% ke 3%. Dengan outlook global membaik dan momentum kuartal II yang sangat baik, kita punya landasan optimistis ke depan,” tutur Sri Mulyani.
Dalam konteks ekonomi global yang masih rawan—mulai dari tekanan geopolitik, ketegangan suku bunga global, hingga dampak perubahan iklim—APBN tetap menjadi instrumen utama countercyclical yang diandalkan pemerintah untuk meredam gejolak sekaligus menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini