klikwartaku.com
Beranda Internasional Bos Geng Paling Dicari di Swedia Ditangkap di Turki: “The Strawberry” Akhirnya Jatuh

Bos Geng Paling Dicari di Swedia Ditangkap di Turki: “The Strawberry” Akhirnya Jatuh

Ilustrasi pemimpin geng paling berbahaya jaringan narkoba lintas negara

KLIKWARTAKU – Setelah menjadi buronan internasional selama bertahun-tahun, Ismail Abdo, salah satu pemimpin geng paling berbahaya di Swedia, akhirnya ditangkap dalam operasi besar-besaran di Turki. Pria berusia 35 tahun yang dikenal dengan julukan “The Strawberry” itu merupakan otak di balik jaringan narkoba lintas negara dan kekerasan geng yang mengguncang Swedia.

Menurut Kejaksaan Swedia, penangkapan Abdo terjadi dalam penggerebekan serentak yang dilakukan oleh otoritas Turki terhadap jaringan kriminal internasional. Sebanyak 19 orang ditangkap dalam operasi tersebut, dan lebih dari satu ton narkoba berhasil disita.

Media setempat menyebut, nilai aset yang disita mencapai 1,5 miliar lira Turki (sekitar Rp 900 miliar), termasuk 20 kendaraan mewah, puluhan rekening bank, dan 51 properti real estat.

Abdo, warga negara ganda Swedia-Turki, telah menjadi target Interpol Red Notice sejak tahun lalu. Meski namanya tidak disebut secara langsung oleh kepolisian Swedia, otoritas mengonfirmasi pria yang ditangkap adalah sosok yang selama ini dicurigai sebagai dalang perdagangan narkoba skala besar dan provokator kekerasan brutal di Swedia.

Geng kriminal yang dipimpinnya, Rumba, telah lama berseteru dengan geng rival Foxtrot yang dikomandoi oleh mantan sahabatnya, Rawa Majida. Persaingan keduanya berubah menjadi konflik berdarah yang menewaskan banyak orang, termasuk ibu Abdo yang dibunuh secara tragis di rumahnya di Uppsala pada 2023—sebuah titik balik dalam eskalasi kekerasan geng di Swedia.

Kekerasan yang semakin menggila memaksa pemerintah Swedia mengaktifkan bantuan militer untuk meredam pertumpahan darah di jalanan. Kota-kota besar seperti Stockholm, Gothenburg, dan Malmö kini tak lagi aman, dengan aksi tembak-menembak dan pemboman yang menjalar hingga ke pinggiran kota.

Penangkapan Abdo sebenarnya pernah terjadi pada 2024 di Turki dalam sebuah pemeriksaan lalu lintas. Namun, meskipun ada red notice dari Interpol, ia justru dibebaskan dengan jaminan, keputusan yang memicu kritik tajam dari pemerintah Swedia yang sedang mengupayakan ekstradisi.

Kini, dengan Abdo kembali ditahan, pemerintah Swedia melihat ini sebagai kemenangan penting dalam perang melawan kejahatan geng. Namun, status kewarganegaraan ganda Abdo berpotensi memperumit proses ekstradisinya ke Swedia, mengingat hukum Turki bisa memberikan perlindungan terhadap warga negaranya sendiri.

Menurut laporan kepolisian Swedia tahun lalu, sekitar 14.000 orang terlibat langsung dalam jaringan geng kriminal, dan hingga 48.000 lainnya memiliki keterkaitan.

Yang lebih mengkhawatirkan, badan intelijen Swedia, Säpo, sempat menuding bahwa Iran telah merekrut anggota geng di Swedia untuk melancarkan serangan terhadap kepentingan Yahudi dan Israel. Salah satu insiden paling mengejutkan terjadi ketika seorang bocah 13 tahun menembakkan senjata ke kantor perusahaan teknologi Israel, Elbit Systems, pada Oktober lalu.

Kejatuhan “The Strawberry” bisa menjadi titik balik, tapi pertanyaan besar tetap menggantung: Apakah penangkapannya akan cukup untuk meruntuhkan kerajaan gelap geng-geng kriminal di Swedia?***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan