Bitcoin dan Ethereum Kompak Melemah di Awal Juli, Investor Waspadai Tekanan Lanjutan
KLIK WARTAKU – Pasar kripto memasuki bulan Juli 2025 dengan kinerja yang cenderung melemah. Bitcoin (BTC), sebagai aset kripto utama, tercatat berada di kisaran USD 108.200 pada Sabtu pagi, melemah sekitar 0,7% dari penutupan sebelumnya.
Ethereum (ETH) juga terkoreksi, diperdagangkan di kisaran USD 2.520 atau turun lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir.
Koreksi yang terjadi masih dalam konteks konsolidasi jangka menengah. Sejak menembus level USD 110.000 bulan lalu, Bitcoin terlihat kesulitan melanjutkan tren naiknya.
Rentang harga BTC dalam beberapa hari terakhir berkisar antara USD 107.000 hingga USD 109.000.
Analisis teknikal menunjukkan zona resistensi kuat berada di kisaran USD 110.500, sementara support jangka pendek berada di USD 107.000. Jika level ini jebol, Bitcoin berpotensi terkoreksi ke area USD 104.000–106.000.
Sementara itu, Ethereum masih terjebak dalam pola pergerakan mendatar, usai gagal mempertahankan momentum di atas USD 2.600.
ETH mengalami tekanan teknikal akibat minimnya sentimen baru, serta belum adanya arus dana institusional signifikan ke dalam proyek berbasis Ethereum. Zona support ETH kini berada di kisaran USD 2.480–2.500.
Sentimen pasar dalam beberapa pekan terakhir masih dipengaruhi oleh prospek kebijakan moneter Amerika Serikat. Para investor menanti data inflasi dan keputusan suku bunga The Fed yang dijadwalkan pekan depan.
Selain itu, perkembangan arus dana ke ETF Bitcoin di AS juga menjadi faktor penting dalam mempertahankan minat pasar terhadap aset kripto.
Meski harga dalam jangka pendek menunjukkan volatilitas tinggi, dukungan dari investor institusional dan meningkatnya eksposur aset digital di berbagai negara tetap menjadi alasan utama banyak analis yang mempertahankan pandangan jangka panjang yang positif.
Masih ada potensi pergerakan signifikan jika arus masuk ke ETF terus berlanjut dan regulasi di AS memberikan kejelasan hukum yang lebih pasti terhadap industri kripto.
Namun dalam waktu dekat, investor disarankan mencermati ketat zona support-resistance serta menghindari aksi spekulatif berlebihan, mengingat pasar masih cenderung sensitif terhadap data makroekonomi dan keputusan kebijakan moneter global.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage