Bingung Beli Rumah lewat KPR Syariah atau Konvensional? Ini Untung Ruginya
KLIK WARTAKU – Di tengah meningkatnya suku bunga pasar dan tekanan inflasi, calon pembeli rumah menghadapi dilema semakin rumit: memilih KPR Syariah, dengan cicilan tetap tanpa bunga, atau KPR Konvensional, dengan pilihan fixed-rate dan floating-rate yang mungkin memberi keuntungan tapi juga risiko.
1. Mekanisme Dasar
-
KPR Konvensional menggunakan skema pinjaman bunga—nasabah membayar pokok ditambah bunga (fixed atau floating rate).
-
KPR Syariah bersandar pada akad Murabahah: bank membeli properti, kemudian menjual kembali ke nasabah dengan margin tetap, sehingga bebas bunga (riba).
2. Kepastian Cicilan vs Potensi Risiko
-
KPR Syariah: cicilan tetap sepanjang tenor, memberi jaminan kepastian anggaran bulanan—ideal di masa suku bunga tak stabil.
-
KPR Konvensional: jika memilih fixed-rate, cicilan tetap awal, tapi jika floating-rate, cicilan dapat naik seiring suku bunga acuan pasar.
3. Jangka Waktu dan Denda
-
Tenor: Konvensional biasanya lebih panjang (20–30 tahun), sedangkan Syariah relatif pendek (10–15 tahun).
-
Denda Pelunasan Dini: Konvensional bisa mengenakan penalti; Syariah cenderung tidak mengenakan denda atau penalti yang dianggap riba.
4. Biaya dan Modal Awal
-
Uang Muka (DP): KPR Syariah umumnya mensyaratkan DP lebih tinggi dibanding Konvensional, bahkan beberapa menawarkan DP 0%.
-
Biaya Margin vs Bunga: Meski bebas bunga, margin tetap di KPR Syariah bisa menyebabkan cicilan nominalnya lebih tinggi dibanding Konvensional—sebagaimana dijelaskan bahwa biaya dana bank syariah lebih mahal dan skala bisnis lebih kecil.
5. Proteksi dari Fluktuasi Ekonomi
-
KPR Syariah memberikan stabilitas saat suku bunga BI naik, membuat proyeksi anggaran lebih andal.
-
KPR Konvensional lebih berisiko, terutama jika skema floating-rate dipilih; cicilan bisa mendadak meningkat.
Dengan perkembangan suku bunga global dan domestik yang rentan terhadap kenaikan, KPR Syariah tampil sebagai alternatif yang menarik dari segi stabilitas jangka panjang—meski dengan biaya total lebih tinggi dan masa tenor lebih pendek. Sementara itu, KPR Konvensional menawarkan fleksibilitas dan potensi suku bunga rendah di awal, tetapi membebani nasabah dengan ketidakpastian finansial dalam skema floating.
-
Pilih Syariah jika Anda mencari kepastian anggaran dan sesuai prinsip tanpa riba.
-
Pilih Konvensional jika Anda siap toleransi risiko untuk fleksibilitas tenor dan potensi suku bunga rendah.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage