BI: Utang Luar Negeri Berkurang, Investasi Asing Bertambah

KLIK WARTAKU – Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat penurunan kewajiban neto menjadi USD 224,5 miliar pada akhir kuartal I 2025, dibandingkan USD 245,7 miliar pada kuartal sebelumnya. Perbaikan ini ditopang oleh kenaikan aset finansial luar negeri (AFLN) dan penurunan kewajiban finansial luar negeri (KFLN).

Menurut data Bank Indonesia, posisi AFLN naik 1,9% secara kuartalan (qtq) menjadi USD 533,1 miliar, seiring dengan peningkatan penempatan dana luar negeri oleh penduduk, terutama dalam bentuk pinjaman dan piutang usaha. Kenaikan harga emas global serta pelemahan dolar AS turut memperkuat posisi tersebut.

Sementara itu, KFLN Indonesia turun menjadi USD 757,6 miliar (qtq -1,5%) meskipun aliran masuk investasi langsung dan portofolio tetap solid. Penurunan nilai pasar instrumen keuangan domestik, termasuk koreksi IHSG, turut menurunkan nilai KFLN.

Baca Juga:

Holiday Sale 2025, Peluang Emas Produk UMKM Menembus Ritel Modern

“Perkembangan ini mencerminkan ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga,” ujar Bank Indonesia dalam keterangannya resmi, Rabu (11/6).

Rasio PII terhadap PDB Menguat

Rasio kewajiban neto PII terhadap PDB tercatat sebesar 16,0%, lebih rendah dari 17,6% pada kuartal sebelumnya. Struktur kewajiban juga tetap sehat, didominasi 91,9% instrumen berjangka panjang, terutama investasi langsung, yang menunjukkan keyakinan investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Bank Indonesia menyatakan akan terus memantau risiko global, menjaga bauran kebijakan, dan memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga ketahanan sektor eksternal.

Baca Juga:

Saham Boeing Anjlok Imbas Tragedi Jatuhnya Pesawat di India

Laporan lengkap tersedia di laman resmi Bank Indonesia.