BI dan Muhammadiyah Perkuat Ekonomi Syariah, Targetkan Indonesia Jadi Pusat Eksyar Dunia

KLIK WARTAKU – Bank Indonesia (BI) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) menandatangani nota kesepahaman (NK) untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta pada Rabu (6/8/2-25).

MoU ini menjadi payung kolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi, pendalaman pasar keuangan syariah, transfer pengetahuan, dan penerapan tata kelola yang baik dalam program eksyar. Perry menyebut kesepakatan ini sebagai “ikhtiar bersama” untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah global, sekaligus meningkatkan pemahaman publik terhadap prinsip-prinsip eksyar.

Haedar menekankan kerja sama ini tak hanya berorientasi program, tapi juga menjaga stabilitas ekonomi dan sosial. Ia menyoroti pentingnya penerapan konsep ekonomi berkeadilan—kemakmuran yang merata, distribusi sumber daya yang adil, dan kepedulian sosial—sebagai pilar eksyar.

Baca Juga:

RI–Australia Perkuat Arah Baru Perdagangan untuk Periode 2026–2030

Kemitraan BI–Muhammadiyah sebelumnya telah melahirkan berbagai inisiatif, mulai dari pemberdayaan unit bisnis pesantren, pengembangan ekonomi berbasis masjid, penguatan ekonomi usaha Muhammadiyah, penyusunan roadmap Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), hingga penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

Kesepakatan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, inklusif, dan sesuai prinsip syariah.

Baca Juga:

Kemenperin Dorong IKM Fesyen dan Kriya Tembus Pasar Global