Belajar dari Brasil, Indonesia Harus Konversi Tebu Jadi Etanol dan Metanol
KLIK WARTAKU – Pemerintah Indonesia mendorong percepatan transisi energi dengan mengadopsi strategi berbasis bioenergi seperti yang dilakukan Brasil. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut konversi tebu menjadi etanol dan metanol bisa menjadi lompatan besar dalam mengurangi ketergantungan impor energi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
“Mereka [Brasil] pakai tebu ya, bensinnya itu, mereka menuju 100 persen bisa pakai itu. Karena mereka pertaniannya bagus, etanolnya bagus, biodieselnya juga dia pemenang,” ujar Bahlil dalam Sidang Anggota Kedua dan Ketiga Dewan Energi Nasional (DEN) di Jakarta, Jumat (18/7).
“Kita ini kan impor etanol dan metanol setiap tahun. Jadi mungkin yang di Merauke ini yang perlu kita push untuk tebunya itu dikonversi ke etanol dan metanol saja.”
Sidang tersebut membahas berbagai agenda strategis termasuk status Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), yang saat ini masih menunggu pengesahan. Dokumen ini akan menjadi dasar bagi provinsi dalam menyusun Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan kebijakan lintas sektor.
RPP KEN dirancang selaras dengan program hilirisasi nasional dan target Net Zero Emission (NZE) 2060, terutama lewat optimalisasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) seperti biofuel, tenaga surya, dan geothermal.
Sidang juga menyoroti pentingnya pendanaan transisi energi dari APBN, APBD, hingga pembiayaan hijau global untuk menopang dekarbonisasi dan memperkuat infrastruktur energi bersih.
Bahlil menyebutkan, Provinsi Papua dan wilayah timur lainnya harus mendapatkan perhatian khusus, baik dari sisi pendampingan teknis penyusunan RUED maupun akses pendanaan energi. “Ini penting untuk menciptakan keadilan energi lintas wilayah,” ujarnya.
Topik lain yang dibahas mencakup usulan perubahan Keppres 17/P Tahun 2009 seiring perubahan nomenklatur kementerian, serta penilaian Indeks Kemandirian Energi Nasional 2024.
Untuk meningkatkan rasio cadangan migas nasional (Reserve Replacement Ratio), DEN mendorong eksplorasi sumber daya baru dan substitusi LPG melalui energi domestik.
Sidang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan perwakilan lintas kementerian termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang baru saja mengalami perubahan struktur kelembagaan.
Dengan potensi besar di sektor pertanian dan energi terbarukan, Indonesia dinilai punya peluang untuk mereplikasi model energi hijau seperti Brasil, sekaligus menurunkan impor energi dan menciptakan ekonomi hijau yang inklusif.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage