klikwartaku.com
Beranda Internasional Beijing Perketat Pengamanan Jelang Parade Militer Raksasa Xi Jinping di Tiananmen

Beijing Perketat Pengamanan Jelang Parade Militer Raksasa Xi Jinping di Tiananmen

China bersiap menggelar parade militer terbesar di Beijing, dipimpin Presiden Xi Jinping. Kehadiran Putin dan Kim Jong Un jadi sorotan, sementara pengamanan ketat membuat aktivitas warga ibu kota terganggu. Foto: Tangkapan layar YouTube CNA

KLIKWARTAKU — Ibu kota China berubah menjadi panggung kekuatan militer dan diplomasi besar-besaran menjelang parade militer “Victory Day” yang digelar di Lapangan Tiananmen pada Rabu 3 September 2025. Presiden Xi Jinping bersiap memimpin perayaan yang disebut sebagai momen penting untuk menunjukkan kekuatan China di panggung dunia.

Di sekitar Tiananmen, delapan bendera raksasa China berkibar mengapit potret pendiri Republik Rakyat China, Mao Zedong. Kursi untuk 26 kepala negara, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, telah disiapkan di bawah panggung utama.

Sementara itu, sekitar 50.000 tamu undangan akan menyaksikan langsung parade yang juga menampilkan persenjataan terbaru, termasuk rudal hipersonik dan drone bawah laut tanpa awak.

Parade ini menandai 80 tahun menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II, namun bagi Xi, peristiwa ini lebih dari sekadar peringatan sejarah. Kehadiran pemimpin-pemimpin dunia, termasuk Kim Jong Un yang untuk pertama kalinya menghadiri parade militer China sejak 1959, menjadi kemenangan diplomatik tersendiri. Xi juga berhasil mengundang Perdana Menteri India Narendra Modi, yang melakukan kunjungan perdana ke China setelah tujuh tahun.

Namun, kemeriahan ini dibarengi dengan pengamanan super ketat. Jalan utama Chang’an Avenue ditutup berkali-kali untuk persiapan. Warga yang tinggal di sekitar jalur parade dilarang keluar ke balkon, sementara sekolah, hotel, dan bisnis di sepanjang rute ditutup selama dua hari. Transportasi publik pun lumpuh akibat banyaknya penutupan jalur kereta bawah tanah dan jalan raya.

Beijing bahkan melarang penggunaan drone, memasang pemindai keamanan di kantor-kantor, hingga menempatkan penjaga 24 jam di jembatan dan jalan layang untuk mencegah aksi protes. Pengalaman demonstrasi anti-Xi tiga tahun lalu masih membayangi Partai Komunis, yang kali ini bertekad memastikan tidak ada kejadian serupa.

Lebih dari 200.000 bendera nasional menghiasi kota, bunga-bunga raksasa dipasang di jalan utama, dan pencahayaan baru di kawasan bisnis memperindah suasana. Warga juga melaporkan suara tank dan barisan pasukan yang berlatih setiap malam, memberi gambaran nyata akan skala parade ini.

Parade militer akbar ini tidak hanya ditujukan bagi dunia luar, tetapi juga untuk menanamkan rasa bangga dan nasionalisme di dalam negeri. Media pemerintah gencar merilis film, artikel, dan propaganda yang menekankan peran Partai Komunis dalam “perang rakyat melawan agresi Jepang” meski faktanya sebagian besar perlawanan dipimpin oleh kaum nasionalis.

Dengan perekonomian yang melambat, pengangguran muda meningkat, dan harga properti jatuh, Xi Jinping tampaknya menjadikan parade ini sebagai cara untuk mengalihkan perhatian publik sekaligus menegaskan citranya sebagai pemimpin kuat, baik di dalam negeri maupun di panggung global.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan