klikwartaku.com
Beranda Internasional Banjir Besar Terjang Punjab Pakistan, 200 Ribu Warga Dievakuasi

Banjir Besar Terjang Punjab Pakistan, 200 Ribu Warga Dievakuasi

Sedikitnya 200 ribu warga Punjab, Pakistan, terpaksa dievakuasi akibat banjir besar setelah India melepas air dari bendungan. Foto: Tangkapan layar YouTube DNAIndiaNews

KLIKWARTAKU — Sedikitnya 200 ribu warga terpaksa dievakuasi akibat banjir besar yang melanda Provinsi Punjab, Pakistan. Banjir terjadi setelah pihak berwenang memperingatkan adanya gelombang air “sangat tinggi” di Sungai Ravi, Sutlej, dan Chenab.

Tim penyelamat menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga yang terjebak, sementara sejumlah distrik meminta bantuan militer guna mengatasi bencana. Menurut pejabat Pakistan, kondisi ini dipicu oleh peringatan dari India bahwa mereka akan melepaskan air dari bendungan utama di hulu sungai.

Hujan monsun ekstrem dalam beberapa pekan terakhir telah menewaskan lebih dari 800 orang di Pakistan sejak Juni 2025. Badan Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan memperingatkan warga agar menjauhi sungai, saluran air, serta daerah rendah yang rawan terendam.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif menegaskan bahwa pemerintah pusat akan bekerja sama penuh dengan otoritas daerah untuk mencegah risiko banjir lebih besar, terutama di kota-kota besar seperti Gujrat, Sialkot, dan Lahore.

Sialkot mencatat curah hujan tertinggi dalam 49 tahun terakhir hanya dalam waktu 24 jam. Akibatnya, rumah, kendaraan, hingga bangunan publik terendam. Banyak warga masih terjebak tanpa akses logistik. Lebih dari 32 ribu orang berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat dengan perahu.

Namun, tidak semua warga memilih mengungsi. Beberapa menolak meninggalkan rumah dan ternaknya karena takut kehilangan harta benda. “Saya sudah berkali-kali dievakuasi, keluarga saya tidak mampu pindah lagi,” ujar Nadeem Ahmad, seorang warga Kasur, yang memperlihatkan ternaknya kepada tim penyelamat.

Bagi sebagian besar keluarga miskin di Punjab—di mana lebih dari 40 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan—banjir ini menjadi dilema: antara menyelamatkan nyawa atau bertahan demi harta benda yang tersisa.

Banjir besar ini semakin menegaskan kerentanan Asia Selatan terhadap perubahan iklim dan hujan monsun ekstrem, yang dalam beberapa tahun terakhir semakin sering menimbulkan bencana lintas batas.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan