Bangun Jam 5 Pagi, Gaya Hidup Produktif atau Toxic?
KLIKWARTAKU – Belakangan ini, tren bangun pukul 5 pagi kembali jadi perbincangan hangat di media sosial. Dari TikTok hingga Instagram, banyak yang memamerkan rutinitas pagi mereka bangun sebelum matahari terbit, olahraga ringan, journaling, hingga membuat sarapan sehat. Semua itu dibalut dengan narasi “Bangun lebih pagi = lebih sukses”.
Tapi, pertanyaannya apakah bangun jam 5 pagi benar-benar membuat hidup lebih produktif, atau justru jadi standar gaya hidup yang toxic?
Antara Disiplin dan Tekanan Sosial
Dalam dunia pengembangan diri, bangun lebih pagi disebut-sebut sebagai kebiasaan para tokoh sukses dunia dari CEO startup Silicon Valley hingga motivator kelas dunia. Konsep ini dikenal dengan istilah “5AM Club”, yang dipopulerkan oleh Robin Sharma lewat bukunya. Intinya pagi hari adalah waktu emas untuk fokus, refleksi diri, dan membangun energi positif.
Namun, tidak sedikit pula yang merasa bahwa gaya hidup ini menciptakan tekanan sosial terselubung. Mereka yang tidak bisa bangun pagi, entah karena ritme biologis atau kondisi kerja yang memaksa tidur larut, merasa kurang produktif atau bahkan bersalah.
“Kadang aku merasa gagal sebagai manusia cuma karena bangunnya jam 7,” ujar Intan (26), seorang pekerja kreatif di Jakarta.
“Padahal aku tetap menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, tapi karena nggak sesuai standar ‘5 pagi’, rasanya kayak kurang maksimal.”
Perspektif Psikolog: Tidak Semua Orang Punya Jam Biologis yang Sama
Psikolog klinis, Dinda Wulandari, M.Psi., mengatakan bahwa dorongan untuk bangun pagi bisa menjadi positif jika memang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup seseorang. Tapi jika sudah jadi paksaan sosial, justru bisa berdampak buruk.
“Yang perlu digarisbawahi, tidak semua orang punya ritme sirkadian yang sama. Ada orang yang memang morning person, ada juga yang night owl. Paksaan untuk menyeragamkan waktu produktif bisa membuat stres, gangguan tidur, hingga burnout,” jelasnya.
Produktif Itu Soal Pola, Bukan Jam
Lebih dari sekadar jam bangun, produktivitas sebetulnya soal bagaimana seseorang mengelola waktunya dengan efektif. Ada yang bangun jam 5 pagi dan sudah menuntaskan banyak hal sebelum jam 9. Tapi ada juga yang mulai aktif siang hingga malam, dan tetap menghasilkan karya luar biasa.
Tren bangun pagi memang bisa jadi inspirasi, tapi bukan berarti harus jadi tolok ukur keberhasilan semua orang. Yang terpenting adalah konsistensi, manajemen waktu, dan menjaga kesehatan mental.
Jadi, Produktif atau Toxic?
Jawabannya tergantung konteksnya. Jika bangun jam 5 pagi membuatmu merasa segar, fokus, dan semangat menjalani hari lanjutkan. Tapi kalau hanya membuatmu stres, lelah, dan merasa tidak cukup baik dibanding orang lain mungkin saatnya mempertimbangkan ulang.
Yang jelas, gaya hidup produktif tidak datang dari jam berapa kamu bangun, tapi dari kesadaran diri, tujuan yang jelas, dan kebiasaan sehat yang berkelanjutan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage