Australia Desak China Jelaskan Alasan di Balik Peningkatan Militer Secara Luar Biasa

KLIKWARTAKU – Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mendesak China untuk menjelaskan alasan di balik peningkatan kekuatan militernya yang sangat besar. Menurutnya hal itu memerlukan transparansi dan jaminan strategis lebih lanjut. Karena permasalahan tersebut menjadi isu fundamental di kawasan Indo-Pasifik.
Desakan disampaikan Marles dalam forum pertahanan Asia, Shangri-La Dialogue, yang diselenggarakan di Singapura oleh lembaga kajian International Institute for Strategic Studies (IISS). Namun hingga kini, China belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan Marles.
Dalam forum yang biasanya didominasi oleh dialog antara AS dan China, tahun ini delegasi China hadir dengan perwakilan tingkat lebih rendah dan bahkan membatalkan pidatonya. Minimnya kehadiran China membuat kritik dan pertanyaan dari negara-negara Barat dan sekutunya terhadap Beijing mendominasi pembahasan.
Pada Minggu pagi 1Juni 2025, Marles menyatakan apa yang kita lihat dari China adalah peningkatan kemampuan militer dan pembangunan kekuatan konvensional terbesar sejak Perang Dunia Kedua berakhir.
Menurut dia bukan hanya skala pembangunan yang mengkhawatirkan negara-negara lain, tetapi juga kurangnya penjelasan dan maksud strategis dari China. “Yang kami harapkan adalah transparansi dan jaminan strategis dari China, serta pemahaman mengapa mereka merasa perlu melakukan pembangunan militer sebesar itu,” jelas Marles.
Ia mencontohkan Australia yang secara terbuka mempublikasikan strategi dan tinjauan pertahanan nasionalnya, serta menjelaskan secara gamblang bahwa pembangunan pertahanan dilakukan demi keamanan Australia dan kawasan Asia.
“Ada kejelasan dan jaminan strategis penuh yang diberikan Australia kepada tetangga, kawasan, dan dunia. Inilah yang kami harapkan dari China,” ungkapnya.
Terkait latihan militer China di dekat perairan Australia dan Selandia Baru pada Februari lalu, Marles mengakui bahwa latihan tersebut mengganggu. Seharusnya bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik, namun tetap berada dalam koridor hukum internasional.
“Yang menjadi dasar utama adalah kepatuhan terhadap hukum internasional. Kami terus menekankan pentingnya tatanan berbasis aturan,” tegasnya.
Sedangkan mengenai seruan dari Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth agar mitra Indo-Pasifik meningkatkan anggaran pertahanan untuk mengimbangi ancaman dari China, Marles menyatakan bahwa Australia telah mulai mengambil langkah ke arah itu. “Kami memahami tantangannya dan siap menjalaninya,” katanya.
Presiden AS sebelumnya menyerukan agar Australia menaikkan belanja pertahanan menjadi 3 persen dari PDB, meskipun Canberra belum secara resmi menyanggupi angka tersebut.
Marles menambahkan bahwa sebagian dari anggaran itu akan dialokasikan untuk proyek Aukus, pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS. Termasuk pembangunan armada kapal selam bertenaga nuklir.
Ia menyatakan proyek-proyek dalam pakta tersebut berjalan sesuai rencana dan dirinya sangat optimistis. Terutama soal peningkatan kunjungan kapal selam AS dan rotasi di pangkalan laut di Perth.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage