Atasi Krisis Darurat Kepala Sekolah, Ini Yang Dilakukan Kemendikdasmen
KLIKWARTAKU – Indonesia tengah menghadapi krisis senyap dalam dunia pendidikan: kekurangan puluhan ribu kepala sekolah. Di tengah kompleksitas tantangan pendidikan abad ke-21, lebih dari 50 ribu sekolah saat ini tak memiliki pemimpin definitif yang memegang kendali arah dan kualitas pembelajaran.
Menjawab situasi ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Program Kepemimpinan Sekolah, sebuah inisiatif baru untuk mencetak kepala sekolah yang tak hanya administratif, tetapi juga transformatif, inspiratif, dan mampu menjadi penggerak perubahan.
Menurut data Kemendikdasmen, hingga pertengahan 2025, tercatat 40.072 posisi kepala sekolah kosong, dan 10.899 orang akan pensiun dalam waktu dekat. Tiga provinsi dengan kekosongan tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kondisi ini dinilai tak sekadar mengganggu operasional sekolah, tetapi juga berpengaruh besar pada mutu layanan pendidikan.
“Pemimpin sekolah bukan hanya sekadar jabatan struktural, melainkan aktor utama dalam membentuk ekosistem pembelajaran yang sehat dan berkualitas,” ujar Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Berbeda dari pelatihan konvensional, Program Kepemimpinan Sekolah menggunakan pendekatan kolaboratif dan transformatif. Selain calon kepala sekolah, program ini juga menyasar pengawas dan tenaga kependidikan yang berperan dalam menopang kualitas sekolah. Materinya mencakup penguatan karakter, etika kepemimpinan, manajemen berbasis data, serta adaptasi terhadap teknologi digital dalam pendidikan.
Program ini juga didukung oleh platform digital SIMKSPSTK (Sistem Informasi Manajemen Kepala Sekolah, Pengawas, dan Tendik), yang dikembangkan melalui Rumah Pendidikan Ruang GTK. Sistem ini memastikan seluruh proses dari seleksi, pelatihan, hingga pemantauan karier berjalan secara transparan dan efisien.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage