klikwartaku.com
Beranda Internasional AS Tetapkan Kolombia Gagal Kerja Sama dalam Perang Melawan Narkoba

AS Tetapkan Kolombia Gagal Kerja Sama dalam Perang Melawan Narkoba

Pemerintahan Trump menuding Kolombia gagal memenuhi kewajibannya dalam memerangi narkoba, meski bantuan AS tetap mengalir demi kepentingan nasional. Foto: Tangkapan layar YouTube Associated Press

KLIKWARTAKU — Amerika Serikat secara resmi menetapkan Kolombia sebagai negara yang “gagal secara nyata” dalam memenuhi kewajibannya untuk mengendalikan peredaran narkoba. Keputusan ini diumumkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump pada Senin 15 September 2025, dan menjadi pertama kalinya Kolombia masuk daftar hitam sejak 1997.

Setiap tahun, pemerintah AS menilai tingkat kerja sama sejumlah negara dalam upaya memerangi narkoba. Negara yang dinilai gagal berisiko kehilangan bantuan dana dari Washington. Namun, kali ini AS tetap mempertahankan aliran bantuan ke Kolombia dengan alasan “kepentingan nasional AS”.

Selain Kolombia, negara lain yang masuk daftar hitam adalah Afghanistan, Bolivia, Myanmar, dan Venezuela.

Produksi Kokain Naik ke Rekor Tertinggi

Washington menuding di bawah kepemimpinan Presiden Gustavo Petro, produksi kokain di Kolombia melonjak ke tingkat tertinggi sepanjang sejarah. Data dari Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) juga menunjukkan lahan coca meningkat 10 persen pada 2023, sementara angka 2024 akan diumumkan bulan depan.

Kolombia selama ini dikenal sebagai produsen utama kokain dunia, dengan daun coca sebagai bahan baku utamanya.

Namun, Petro membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan lonjakan lahan coca terjadi pada masa pemerintahan pendahulunya, Iván Duque (2018–2022). Petro juga menyoroti upaya pemerintahannya yang berhasil menyita 1.764 ton kokain sejak ia menjabat pada Agustus 2022 hingga November 2024.

Petro: Masalah Ada pada Permintaan di AS dan Eropa

Menanggapi tuduhan Trump, Presiden Petro mengatakan bahwa penurunan produksi kokain tidak bisa hanya dibebankan kepada Kolombia. “Permintaan kokain di AS dan Eropa harus ditekan. Tanpa itu, produksi akan terus ada,” ujarnya melalui media sosial.

Namun, pemerintahan Trump menilai strategi Petro justru memperburuk situasi. Washington mengkritik kebijakan Petro yang melakukan perundingan damai dengan kelompok bersenjata, yang sebagian besar dibiayai dari perdagangan narkoba.

“Upaya gagal untuk berdamai dengan kelompok narco-teroris hanya memperparah krisis,” tulis laporan resmi Gedung Putih yang dikirim ke Kongres.

Hubungan AS–Kolombia Kian Tegang

Meski mengkritik Petro, laporan tersebut tetap memuji keberanian aparat keamanan Kolombia dalam menghadapi kartel narkoba. Washington juga menyatakan masih membuka peluang untuk “mencabut status gagal” jika pemerintah Kolombia mengambil langkah lebih agresif memberantas coca dan kokain.

Keputusan ini diperkirakan semakin memperburuk hubungan antara Bogotá dan Washington. Meski begitu, Kolombia masih bisa bernafas lega karena sertifikasi ulang ini tidak diiringi dengan penghentian bantuan finansial dari AS.

Langkah Trump ini muncul di tengah prioritas barunya dalam memerangi “narco-teroris”. Pada hari yang sama, Trump mengumumkan militer AS telah menghancurkan sebuah kapal narkoba asal Venezuela di Laut Karibia Selatan, yang menewaskan tiga orang.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan