AS Ingin Bangun Pertahanan Kuat di Asia Bersama Sekutu Mencegah Perang

KLIKWARTAKU – AS ingin membangun perisai yang kuat di Asia bersama sekutu untuk mencegah perang. Bahkan berjanji bahwa AS akan terus merangkul negara sahabat dan mencari cara baru untuk bekerja sama. Hal ini dikatakan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, saat berbicara dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi pertahanan Asia pada Sabtu 31 Mei 2025.
Namun ia menekankan bahwa pencegahan tidaklah murah dan mendesak negara-negara Asia untuk meningkatkan belanja pertahanannya, menunjuk Eropa sebagai contoh.
Presiden AS Donald Trump telah menuntut agar anggota aliansi NATO meningkatkan anggaran pertahanan mereka, minimal 5 persen dari PDB. Beberapa negara seperti Estonia telah bergerak cepat, sementara negara seperti Jerman menyatakan kesediaannya.
“Bagaimana bisa masuk akal jika negara-negara di Eropa melakukan hal itu sementara sekutu dan mitra utama di Asia justru mengeluarkan lebih sedikit, padahal ancamannya lebih besar?” katanya, merujuk pada China dan menambahkan bahwa Korea Utara juga merupakan ancaman.
“Eropa telah mengambil langkah. Sekutu AS di Indo-Pasifik bisa dan seharusnya mengikuti dengan segera memperkuat pertahanan mereka,” tegasnya, seraya mengatakan mereka harus menjadi “mitra, bukan ketergantungan” bagi AS.
Hegseth mempromosikan perangkat keras militer AS dan menunjuk pada kemitraan Indo-Pasifik baru untuk ketahanan industri pertahanan. Proyek pertamanya termasuk pusat perbaikan radar di Australia untuk pesawat patroli maritim AS yang dibeli oleh sekutu, serta mendukung produksi drone di kawasan.
Ia juga memperingatkan negara-negara Asia agar tidak menjalin hubungan ekonomi terlalu erat dengan China, dengan alasan bahwa Beijing akan menggunakan itu untuk memperluas pengaruhnya yang akan mempersulit keputusan pertahanan AS.
Pidato Hegseth disampaikan sehari setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam forum yang sama mengajak Eropa menjadi mitra Asia. Menanggapi pertanyaan soal usulan Macron, Hegseth mengatakan bahwa AS lebih suka jika sebagian besar investasi Eropa tetap di benua mereka sendiri, agar AS dapat menggunakan keunggulan komparatifnya di kawasan Indo-Pasifik.
China dalam tanggapannya mengkritik pendekatan AS terhadap Eropa. “Jika komitmen AS kepada sekutu Eropa adalah agar mereka menghabiskan lebih banyak untuk pertahanan diri, lalu apa komitmennya terhadap pihak lain?,” demikian pernyataan tersebut.
“AS terus meningkatkan anggaran pertahanannya yang sudah sangat besar. Apakah peningkatan ini akan berasal dari tarif yang mereka kenakan terhadap negara lain?” tambahnya, merujuk pada tarif global dari Trump yang mengguncang tatanan ekonomi dunia dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu AS.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage