AS Bawa Kembali Warga El Salvador yang Dideportasi untuk Hadapi Dakwaan Pidana

KLIKWARTAKU – Pemerintah Amerika Serikat telah memulangkan Kilmar Ábrego García, warga El Salvador berusia 29 tahun yang sebelumnya dideportasi secara keliru pada Maret lalu, untuk menghadapi dua dakwaan pidana federal.
Ábrego García dituduh terlibat dalam konspirasi penyelundupan manusia selama beberapa tahun, memindahkan imigran gelap dari Texas ke berbagai wilayah lain di AS. Ia juga diduga berperan dalam jaringan penyelundupan anggota geng MS-13, yang telah diklasifikasikan sebagai organisasi teroris asing oleh pemerintah AS.
Jaksa Agung AS Pam Bondi mengumumkan pada Jumat bahwa El Salvador sepakat menyerahkan Ábrego García setelah AS menunjukkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Sebelumnya, Mahkamah Agung AS telah memerintahkan agar pemerintah memfasilitasi pemulangan García, namun Gedung Putih sempat menolak menjalankan perintah itu.
Ábrego García sempat dikirim ke penjara Cecot, mega-penjara terkenal di El Salvador yang dikenal dengan kondisi brutal, bersama lebih dari 250 orang lainnya yang dideportasi.
Berdasarkan dakwaan dewan juri federal yang diajukan di negara bagian Tennessee bulan lalu dan dibuka secara publik pada Jumat, Ábrego García dikenai dua tuduhan yakni Konspirasi untuk mengangkut imigran ilegal, dan Pengangkutan tidak sah terhadap imigran gelap.
Menurut Bondi, dewan juri menemukan bahwa García memainkan peran signifikan dalam jaringan penyelundupan manusia, memindahkan ribuan imigran ilegal dari Texas ke negara bagian lain seperti Maryland.
Tuduhan tersebut menyebutkan bahwa sejak 2016, García telah mengangkut imigran tanpa dokumen lebih dari 100 kali. Ia juga dituduh membawa senjata dan narkoba ke AS untuk kelompok geng, meskipun tidak dikenai dakwaan khusus untuk tuduhan tersebut.
Sementara kuasa hukum García menyebut dakwaan itu konyol dan merupakan penyalahgunaan kekuasaan. Simon Sandoval Moshenberg, pengacaranya, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Pemerintah AS menghilangkan Kilmar secara ilegal ke penjara asing, melanggar perintah pengadilan. Kini mereka memulangkannya bukan untuk memperbaiki kesalahan, tetapi untuk menghukumnya.
Ia menambahkan bahwa García seharusnya diadili oleh hakim imigrasi yang sama yang sebelumnya memberinya perlindungan deportasi pada 2019, karena dianggap berisiko dianiaya oleh geng di kampung halamannya.
Berbicara kepada wartawan pada hari yang sama, Presiden Donald Trump menyebut García sebagai orang jahat dan menyatakan bahwa keputusan Departemen Kehakiman untuk memulangkannya adalah langkah yang benar.
Trump sebelumnya menuduh García sebagai anggota geng MS-13, tuduhan yang telah dibantah oleh García dan tim hukumnya. Mereka juga menegaskan bahwa García tidak pernah divonis bersalah atas kejahatan apa pun, baik di AS maupun di El Salvador.
Ábrego García pertama kali memasuki AS secara ilegal saat remaja dan ditangkap pada 2019 di Maryland bersama tiga orang lainnya. Meski seorang hakim imigrasi sempat memberikan perlindungan dari deportasi, ia tetap dikirim pulang pada 15 Maret 2025, sebagai bagian dari kebijakan keras Trump menggunakan Undang-Undang Musuh Asing, sebuah hukum era perang yang memberi presiden wewenang mendeportasi warga dari negara musuh.
Senator Maryland Chris Van Hollen, yang menuntut agar García dipulangkan dari El Salvador, mengatakan ini bukan hanya tentang satu orang, ini tentang hak konstitusional dan hak semua warga.
Pemerintah AS kini harus membuktikan dakwaannya di pengadilan. Sidang dakwaan Ábrego García dijadwalkan berlangsung pada 13 Juni di pengadilan federal Tennessee, dengan hakim Barbara Holmes akan menentukan apakah ia akan ditahan menjelang persidangan. Sementara itu, García tetap berada dalam tahanan federal.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage