klikwartaku.com
Beranda Internasional Armada Bantuan Gaza Dikawal Kapal Perang Israel, Aktivis Klaim Alami Manuver Agresif

Armada Bantuan Gaza Dikawal Kapal Perang Israel, Aktivis Klaim Alami Manuver Agresif

Armada bantuan internasional menuju Gaza dilaporkan dikepung kapal perang Israel di Laut Tengah. Foto: Tangkapan layar YouTube Reuters

KLIKWARTAKU — Armada kapal bantuan internasional yang berusaha menembus blokade laut Israel menuju Gaza dilaporkan sempat mengalami konfrontasi dengan kapal perang Israel pada Rabu dini hari 2 Oktober 2025.

Global Sumud Flotilla (GSF), yang terdiri dari lebih dari 40 kapal dengan 500 aktivis termasuk politisi Italia dan aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, menyebut salah satu kapal utamanya, Alma, “dikepung secara agresif” oleh kapal perang Israel selama beberapa menit.

Menurut aktivis, sistem komunikasi di kapal Alma sempat lumpuh, termasuk kamera dan siaran langsung, sehingga kapten terpaksa melakukan manuver menghindar. Peristiwa serupa juga dialami kapal kedua, Sirius, yang diklaim mengalami gangguan komunikasi ketika dikepung kapal Israel.

GSF menegaskan armadanya tetap akan melanjutkan perjalanan. “Tuntutan kemanusiaan untuk mematahkan blokade tidak bisa dihentikan,” bunyi pernyataan resmi flotilla.

Israel sebelumnya sudah dua kali menggagalkan upaya serupa pada Juni dan Juli lalu. Pemerintah Israel berulang kali menyatakan tidak akan membiarkan kapal bantuan menembus blokade, bahkan menuding flotilla sebagai operasi Hamas, meski tanpa bukti.

Hingga Rabu sore, armada GSF dilaporkan berjarak kurang dari 90 mil laut dari pesisir Gaza—wilayah di mana sebelumnya banyak flotilla dicegat pasukan Israel.

Italia dan Yunani Desak Israel Jamin Keamanan Aktivis

Italia dan Yunani mendesak Israel memastikan keselamatan para aktivis, sembari menyerukan kompromi agar bantuan dialihkan ke Siprus untuk kemudian disalurkan melalui Gereja Katolik. Namun, aktivis menolak usulan tersebut.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mendesak flotilla menghentikan perjalanan, menyebut aksi itu bisa dimanfaatkan pihak yang ingin menggagalkan upaya perdamaian. Sementara Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar meminta agar bantuan disalurkan lewat pelabuhan resmi seperti Ashkelon atau Siprus.

Eskalasi di Laut Tengah

Ketegangan meningkat sejak pekan lalu ketika flotilla melaporkan serangan drone misterius di dekat Kreta, yang dituding berasal dari Israel. Italia dan Spanyol kemudian mengirim kapal perang untuk mengawal rombongan setelah terjadi ledakan dan gangguan sinyal komunikasi.

Paus Leo XIV turut menyampaikan keprihatinan. “Semua pihak berharap tidak ada kekerasan dan keselamatan manusia dihormati,” ujarnya.

Di tengah kritik bahwa flotilla hanya sekadar aksi publisitas, Greta Thunberg membantah keras. “Tidak ada orang yang mau mempertaruhkan nyawa demi sebuah aksi pencitraan,” tegasnya dalam wawancara.

Menurut rencana, kapal-kapal GSF berusaha mencapai garis pantai Gaza pada Kamis pagi. Namun, banyak pihak khawatir Israel akan kembali melakukan intersepsi sebelum kapal mencapai daratan.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan