Anak-Anak Sekolah Terseret Banjir Saat Badai Salju dan Hujan Deras Terjang Afrika Selatan
KLIKWARTAKU – Sebuah minibus yang membawa anak-anak sekolah terseret banjir bandang akibat hujan deras yang melanda Afrika Selatan, menurut juru bicara pemerintah provinsi Eastern Cape, Khuselwa Rantjie.
Ia mengatakan jumlah pasti anak-anak dalam kendaraan tersebut belum diketahui. Namun tiga orang telah ditemukan selamat. Upaya pencarian dan penyelamatan telah dihentikan karena hari mulai gelap, dan akan dilanjutkan pada hari Rabu.
Dalam insiden terpisah, tujuh jenazah yang terseret banjir telah ditemukan di distrik OR Tambo di provinsi tersebut. Afrika Selatan saat ini tengah dilanda hujan lebat, salju, dan angin kencang, yang turut menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menewaskan lima orang lainnya, serta memutus pasokan listrik ke hampir 500.000 rumah.
Provinsi Eastern Cape, yang merupakan tempat kelahiran ikon anti-apartheid Nelson Mandela, menjadi wilayah yang paling terdampak cuaca ekstrem ini, bersama dengan provinsi KwaZulu-Natal. Cuaca buruk ini memaksa penutupan sejumlah jalan utama di kedua provinsi tersebut demi mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.
“Ini adalah pengingat yang menghancurkan tentang kekuatan alam. Kami menghimbau masyarakat untuk ekstra waspada, terutama di daerah rawan banjir,” ujar Premier Eastern Cape, Oscar Mabuyane, dalam sebuah pernyataan.
Lima orang tewas saat sebuah minibus terguling di dekat kota pesisir East London. Sopir kendaraan mengatakan ia kehilangan kendali ketika mencoba menghindari pohon tumbang, menurut juru bicara Departemen Transportasi Eastern Cape, Unathi Binqose. Dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Eskom, perusahaan listrik milik negara, menyatakan bahwa hampir 300.000 rumah di 14 kota dan desa di Eastern Cape mengalami pemadaman listrik. Sementara itu, 196.000 rumah di 24 wilayah di KwaZulu-Natal juga terdampak pemutusan aliran listrik, ujar juru bicara Eskom, Daphne Mokwena.
Menteri Transportasi KwaZulu-Natal, Siboniso Duma, mengatakan bahwa salju tebal menyebabkan truk-truk besar terjebak di jalan, sehingga terjadi kemacetan parah. Alat berat telah dikerahkan di ruas jalan yang paling terdampak untuk membersihkan salju yang ketebalannya mencapai lebih dari 30 cm.
Ahli meteorologi, Lehlohonolo Thobela, juga memperingatkan adanya angin kencang dan gelombang tinggi di laut, yang menyulitkan navigasi kapal. Kedua provinsi, Eastern Cape dan KwaZulu-Natal, berada di wilayah pesisir Afrika Selatan.
Afrika Selatan memang secara rutin mengalami turunnya salju pada musim dingin antara Juni hingga Agustus, dengan suhu bisa turun hingga di bawah 0°C. Banjir pun bukan hal baru, namun para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim menyebabkan curah hujan yang semakin ekstrem di kawasan ini.
Banjir bandang dan meluapnya sungai pada 30 April hingga 2 Mei lalu juga menyebabkan kerusakan pada sekitar 4.500 rumah, serta melukai 18 orang.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage