klikwartaku.com
Beranda Internasional Anak 12 Tahun Tewas Terjatuh di Tebing Moher Irlandia Terungkap di Pengadilan

Anak 12 Tahun Tewas Terjatuh di Tebing Moher Irlandia Terungkap di Pengadilan

Ilustrasi Tebing Moher Irlandia

KLIKWARTAKU – Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun tewas setelah tergelincir di genangan air dekat tepi Tebing Moher di Irlandia, demikian terungkap dalam sidang pemeriksaan jenazah (inquest).

Zhihan Zhao dan ibunya, yang keduanya warga negara Tiongkok, sedang mengunjungi destinasi wisata terkenal di pesisir County Clare pada 23 Juli tahun lalu bersama teman-teman sang ibu. Zhihan berjalan lebih dulu dari rombongan sebelum akhirnya terjatuh.

Koroner setempat memeluk sang ibu yang tampak terpukul setelah menyatakan kematian Zhihan sebagai kecelakaan murni. Insiden tragis ini merupakan kasus kematian kedua akibat jatuh dari Tebing Moher dalam kurun waktu tiga bulan pada tahun lalu.

Zhihan dan ibunya, Xianhong Huang, baru tiba di Irlandia 12 hari sebelum kejadian tragis itu. Dalam pernyataannya, Huang menjelaskan bahwa Zhihan berjalan di depan dirinya saat menyusuri jalur wisata di Tebing Moher hingga akhirnya ia kehilangan jejak anaknya.

“Anak saya berjalan sangat cepat, sekitar 50 meter di depan kami,” ujarnya. “Karena hanya ada satu jalur, saya pikir kami akan bertemu lagi di sepanjang jalan. Ketika tidak menemukannya, saya pergi ke pusat informasi pengunjung dan mencarinya di sana,” jelasnya lagi.

Setelah tidak berhasil menemukan anaknya, Huang kembali ke jalur untuk mencarinya, dan ketika tetap tidak ada tanda-tanda Zhihan, ia melaporkannya sebagai orang hilang. Ia terakhir melihat Zhihan sekitar pukul 13.00 waktu setempat dan memberikan foto anaknya kepada polisi Irlandia (gardaí) sebagai alat bantu pencarian.

Dalam sidang pemeriksaan di Kilrush, County Clare, Huang yang berbicara melalui penerjemah dan sambil menangis, bertanya: “Apa yang sebenarnya menyebabkan Zhihan jatuh dari tebing?” Koroner Isobel O’Dea menjelaskan bahwa kesaksian saksi mata akan membantu menjawab pertanyaan itu.

Seorang turis asal Prancis, Marion Tourgon, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut mengatakan bahwa ia melihat Zhihan tergelincir dan berusaha menyelamatkan diri dengan memegang rumput sebelum akhirnya jatuh ke bawah.

Tourgon menceritakan bahwa ia bersama suami dan dua anaknya sedang berfoto selfie di tepi tebing sekitar pukul 13.45 saat melihat seorang anak laki-laki keturunan Asia yang berjalan sendirian. “Saya melihat dia tergelincir di genangan air, kaki kanannya masuk ke genangan, dan dia mencoba menahan diri dengan kaki kiri, tetapi malah terangkat ke udara,” jelasnya.

“Dia jatuh dalam posisi canggung, dengan lutut kanan di tepi tebing dan kaki kiri menggantung di udara. Dia berusaha memegang rumput untuk menarik dirinya, tapi akhirnya jatuh. Tidak ada suara teriakan,” ungkapnya lagi.

Keluarga Tourgon segera menghubungi layanan darurat. Upaya pencarian besar-besaran melalui udara, laut, dan darat diluncurkan melibatkan Penjaga Pantai Irlandia, gardaí, serta relawan pertahanan sipil menggunakan kapal, drone, penyelam, dan helikopter.

Polisi Garda Colm Collins mengatakan bahwa ia menerima laporan pada pukul 14.00 setelah ada yang melihat seorang laki-laki jatuh dari tebing. Penjaga Pantai melihat sesosok tubuh mengapung di dasar tebing, namun perahu penyelamat tidak dapat menjangkaunya karena kondisi laut yang buruk.

Butuh waktu lima hari sebelum tubuh Zhihan akhirnya ditemukan oleh nelayan lokal bernama Matthew O’Halloran di perairan antara Doolin dan Kepulauan Aran sekitar pukul 10.00 pagi pada 28 Juli. O’Halloran segera menghubungi Penjaga Pantai Irlandia yang lalu mengevakuasi jenazah ke daratan di Doolin.

Koroner menyatakan bahwa hasil otopsi mengonfirmasi Zhihan meninggal akibat cedera traumatis ganda yang konsisten dengan jatuh dari ketinggian. “Berdasarkan bukti, jelas bahwa Zhihan tergelincir dari tebing, bukan karena sebab lain. Kematiannya terjadi sangat cepat, seketika,” kata O’Dea. “Saya tak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaan Anda,” ujarnya kepada sang ibu.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada ayah Zhihan yang tidak hadir di sidang dan memeluk Huang saat meninggalkan ruang pengadilan. Pada Mei 2024, seorang mahasiswi juga tewas setelah kehilangan keseimbangan saat berjalan bersama teman-temannya di jalur yang sama.

Sejak Agustus tahun lalu, sebagian besar jalur pendakian di Tebing Moher ditutup karena alasan keselamatan. Penutupan dilakukan oleh Clare Local Development Company menyusul dua insiden fatal tersebut.***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan