Aktris Bridgerton Alami Agorafobia Berat Setelah Diserang dalam Perampokan di London
KLIKWARTAKU — Aktris serial populer Bridgerton, Genevieve Chenneour, mengungkap pengalaman traumatis setelah dirinya diserang dalam sebuah insiden pencurian ponsel yang berujung kekerasan di sebuah kafe di London Barat, Inggris.
Aktris berusia 27 tahun ini mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Februari lalu membuatnya mengalami agorafobia parah dan memutuskan pindah dari London untuk tinggal bersama ibunya.
“Saya tidak lagi merasa aman menyebut London Barat sebagai rumah, terutama sebagai wanita lajang,” ujarnya.
Insiden yang Berujung Kekerasan
Peristiwa bermula saat Chenneour sedang bertemu dengan mantan kekasihnya di Joe & The Juice, Kensington High Street. Tanpa disadari, ponselnya dicuri dari meja oleh seorang pria. Ketika mencoba merebut kembali ponselnya, situasi berubah menjadi pertarungan fisik yang brutal dan melibatkan lebih dari satu pelaku.
“Saya merasa seperti diselimuti kegelapan. Saat sadar ponsel saya hilang, saya mencoba menghadapinya, tapi dia malah menyerang saya. Saya bahkan sempat pingsan,” jelasnya.
Pelaku Ditangkap, Tapi Trauma Tetap Membekas
Pelaku utama, Zacariah Boulares (18), telah dijatuhi hukuman 22 bulan penjara oleh Pengadilan Isleworth Crown Court pada 1 Juli lalu atas tuduhan penyerangan dan pencurian. Namun, satu pelaku lain yang turut mengancam Chenneour dengan pisau masih belum teridentifikasi.
“Bagaimana mungkin seseorang yang mengancam akan menikam saya masih bebas? Saya merasa berhak tahu siapa dia,” tegas Chenneour.
Dampak Psikologis: Takut Keluar Rumah
Chenneour mengaku mengalami trauma mendalam, tidak mampu bepergian sendirian, menghindari transportasi umum, dan bahkan harus menginap di hotel saat kembali ke London untuk bekerja.
“Saya merasa seperti beban bagi orang lain. Ini membawa saya ke jurang keputusasaan yang sangat gelap,” ujarnya sambil menyatakan tengah mencari opsi terapi.
Kritik Terhadap Penanganan Polisi
Meskipun berterima kasih atas respons awal polisi dan staf kafe yang membantunya, Chenneour mengkritik kurangnya dukungan jangka panjang dari Kepolisian Metropolitan.
“Tidak ada pendampingan pasca kejadian. Saya dibiarkan menghadapi semuanya sendiri. Banyak korban lain yang mengalami hal serupa.”
Seruan untuk Perubahan
Melalui ceritanya, Chenneour mengirim pesan kepada pelaku kejahatan jalanan: “Kamu tidak tahu apa yang sedang dilalui seseorang ketika kamu merampok atau menyakitinya. Ada cara yang lebih baik untuk hidup. Kamu tidak harus melukai orang lain untuk bisa berhasil.”
Tindakan Polisi
Pihak Metropolitan Police menyatakan bahwa mereka terus meningkatkan patroli dan mengejar kelompok kriminal yang melakukan pencurian ponsel dan penyerangan di wilayah hotspot London.
“Kami berkomitmen memberantas kejahatan ini dan memastikan keamanan publik tetap terjaga,” ujar juru bicara kepolisian.
Kisah Genevieve Chenneour membuka mata banyak pihak akan dampak jangka panjang dari kekerasan jalanan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental. Seruan akan dukungan korban dan pencegahan kejahatan menjadi semakin penting di tengah meningkatnya kasus serupa di kota-kota besar seperti London.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage