klikwartaku.com
Beranda Internasional Aksi Mogok Nasional di Italia Rusuh, Puluhan Polisi Terluka saat Demo Solidaritas Gaza

Aksi Mogok Nasional di Italia Rusuh, Puluhan Polisi Terluka saat Demo Solidaritas Gaza

Aksi mogok nasional di Italia berujung bentrokan keras di Milan dan Roma. Foto: Tangkapan layar YouTube New York Post

KLIKWARTAKU — Italia diguncang aksi mogok nasional besar-besaran pada Senin 22 September 2025 yang berujung bentrokan keras antara demonstran pro-Palestina dan aparat kepolisian. Ribuan warga dari berbagai kota, termasuk guru, buruh pelabuhan, hingga mahasiswa, turun ke jalan menuntut gencatan senjata di Gaza.

Aksi terbesar terjadi di Milan dan Roma. Di Stasiun Pusat Milan, ketegangan memuncak ketika sekelompok demonstran berpakaian hitam melempari polisi dengan batu, bom asap, hingga besi. Bentrokan tidak terhindarkan dan mengakibatkan sekitar 60 polisi terluka. Polisi terpaksa menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.

Meloni Kecam Kerusuhan

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengutuk keras kerusuhan di Milan. Ia menyebut tindakan kekerasan tersebut “tidak ada hubungannya dengan solidaritas” dan justru merugikan warga Italia sendiri.

“Ini adalah kekerasan dan perusakan yang tidak akan mengubah keadaan di Gaza, tetapi berdampak nyata pada kehidupan masyarakat Italia,” tegas Meloni.

Wali Kota Milan, Giuseppe Sala, juga menyesalkan aksi vandalisme dalam demonstrasi, menyatakan hal itu “tidak membantu perjuangan Gaza”.

Gelombang Aksi di Seluruh Italia

Lebih dari 80 kota di Italia ikut serta dalam aksi solidaritas, termasuk Florence, Bari, Palermo, Turin, dan Bologna. Di Bologna, jalan lingkar utama diblokade hingga memicu kekacauan lalu lintas. Sementara di pelabuhan Livorno dan Genoa, aktivitas terhenti akibat buruh ikut mogok.

Di Roma, lebih dari 20.000 demonstran memenuhi Stasiun Termini membawa spanduk bertuliskan “Free Palestine” dan “Let’s block everything”.

Dinamika Politik Eropa

Aksi di Italia terjadi di tengah pergeseran sikap Eropa terhadap konflik Gaza. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari yang sama mengumumkan pengakuan resmi terhadap Negara Palestina dalam sidang PBB. Langkah tersebut didukung Belgia, Luksemburg, dan Malta, namun Italia dan Jerman memilih tidak mengikuti.

Sementara itu, kubu oposisi di Italia menuding Meloni terlalu pasif soal isu Palestina. Pemimpin Partai Demokrat, Elly Schlein, mengecam Meloni yang memilih tampil di wawancara ringan televisi nasional ketimbang menjelaskan sikapnya di parlemen terkait perang Gaza.

Meski mendapat kecaman, Meloni tetap berpendapat bahwa pengakuan Palestina saat ini justru bisa kontraproduktif.

Dengan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, gelombang protes di Italia memperlihatkan semakin kuatnya dukungan publik Eropa untuk Palestina, meski pemerintah di Roma masih berhati-hati dalam mengambil langkah politik resmi.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan