APBN 2025 Diterpa Gejolak Global, Pemerintah Siapkan Rp57,4 Triliun Stimulus dan Proyeksi Ekonomi 4,7–5%
KLIK WARTAKU – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa pelaksanaan APBN 2025 selama semester I berlangsung di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global. Namun, APBN tetap berperan sebagai instrumen stabilisasi melalui fungsi shock absorber, alokasi, dan distribusi.
Dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Menkeu melaporkan bahwa penerimaan negara hingga Juni 2025 tercatat Rp1.210,19 triliun, sementara belanja negara telah terealisasi Rp1.407,1 triliun. Angka ini mencerminkan tekanan defisit fiskal yang kian lebar, namun dinilai masih terkendali.
“APBN di tengah ketidakpastian global tetap dijaga agar menjadi penyangga ekonomi dan pelindung masyarakat,” ujar Sri Mulyani.
Pemerintah menggelontorkan dua paket stimulus fiskal pada paruh pertama 2025 senilai total Rp57,4 triliun, untuk menahan pelemahan konsumsi domestik dan daya beli masyarakat.
-
Paket pertama: Rp33 triliun, berupa diskon tarif listrik dan perpanjangan PPh Final UMKM 0,5%.
-
Paket kedua: Rp24,4 triliun, termasuk diskon tarif tol, tiket kereta api, dan bantuan subsidi upah.
Menkeu menyebutkan bahwa meskipun harga komoditas global cenderung turun, penerimaan pajak menunjukkan pemulihan, dengan pertumbuhan positif 10,9% pada Juni.
“Ini memberi harapan bahwa semester II akan jadi titik stabilisasi, karena pajak adalah tulang punggung penerimaan negara,” tegasnya.
Sejumlah program unggulan pemerintah telah terealisasi, termasuk:
-
Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp5 triliun
-
Ketahanan pangan: Rp47,3 triliun
-
Pendidikan: Rp259,3 triliun
-
Kesehatan: Rp78,6 triliun
Ini menegaskan arah kebijakan fiskal yang berpihak pada kesejahteraan dan pembangunan sumber daya manusia.
Untuk semester II 2025, pemerintah menargetkan:
-
Pertumbuhan ekonomi: 4,7%–5,0%
-
Inflasi: 2,2%–2,6%
-
Penerimaan negara: Rp2.865,5 triliun atau 95,4% dari target
Upaya optimalisasi penerimaan akan dilanjutkan, termasuk lewat pengawasan pajak dan reformasi sistem perpajakan.
“APBN 2025 luar biasa dinamis, tapi kami akan terus bekerja keras untuk menjaga kredibilitas fiskal,” pungkas Menkeu.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage