klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Kisah Anak Muda Bangun Kedai Kopi di Desa Terpencil Kubu Raya

Kisah Anak Muda Bangun Kedai Kopi di Desa Terpencil Kubu Raya

Gambar Ilustrasi

KLIKWARTAKU – Di tengah sejuknya pagi dan semilir angin pedesaan, aroma kopi khas Nusantara tercium dari sebuah bangunan sederhana di sudut Desa Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota itu, sekelompok anak muda membuktikan bahwa semangat wirausaha tak mengenal batas wilayah.

Adalah Deka dan kawan-kawan, pemuda asli desa yang memilih untuk tidak pergi ke kota besar demi mencari pekerjaan, melainkan membangun harapan dari tanah kelahirannya. Mereka mendirikan sebuah kedai kopi kecil yang kini menjadi pusat pertemuan, diskusi, dan inspirasi bagi warga desa.

“Kami ingin membuktikan bahwa desa bukan tempat yang tertinggal. Justru dari desa, bisa lahir ide-ide besar. Kopi ini bukan sekadar minuman, tapi simbol perlawanan terhadap ketertinggalan,” ujar Deka, sang inisiator kedai kopi yang diberi nama Warung Ngopi Piang”.

Kedai ini berdiri di atas lahan milik orang tuanya yang dulu terbengkalai. Dengan modal patungan dan semangat gotong royong, mereka merenovasi bangunan tua menjadi tempat nongkrong yang estetik, lengkap dengan interior bambu, mural buatan sendiri, dan tentu saja berbagai varian kopi lokal yang disajikan secara manual brew.

Tak hanya menyajikan kopi robusta dan arabika asal Kalbar, Warung Ngopi Piang juga menjadi ruang terbuka bagi kreativitas. Mulai dari diskusi kepemudaan, pemutaran film indie, hingga pelatihan digital marketing untuk UMKM desa, semua dilakukan di kedai ini.

“Awalnya orang desa heran, siapa yang mau ngopi di kampung? Tapi sekarang, bahkan orang dari Pontianak datang untuk menikmati suasana desa sambil minum kopi,” tambah Deka.

Menariknya, mereka juga menggandeng petani kopi lokal untuk menyuplai biji kopi segar. Hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga menghidupkan kembali semangat pertanian di kalangan warga muda.

Bupati Kubu Raya, dalam kunjungan singkatnya, memberikan apresiasi tinggi. “Anak muda seperti ini adalah aset. Kita perlu dorong agar lebih banyak Deka-Deka lain lahir di desa,” katanya.

Kini, kedai kopi tersebut tak hanya menjadi tempat ngopi, tetapi juga simbol perubahan. Dari desa terpencil, mimpi-mimpi besar dirajut, satu cangkir kopi pada satu waktu.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan