Surplus 61 Bulan, Neraca Dagang Indonesia Tak Tergoyahkan Meski Ekspor Migas Turun
KLIK WARTAKU – Indonesia kembali mencetak rekor neraca perdagangan positif selama 61 bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Mei 2025 surplus perdagangan mencapai USD 4,30 miliar—lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.
“Pada Mei 2025 neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sebesar USD 4,30 miliar,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/7).
Surplus ini diperkuat oleh lonjakan ekspor nonmigas, meskipun ekspor migas mengalami kontraksi. Total ekspor Indonesia sepanjang Mei mencapai USD 24,61 miliar, naik 9,68% dibanding Mei 2024. Ekspor nonmigas mendominasi dengan nilai USD 23,50 miliar—melonjak 11,80% secara tahunan—sementara ekspor migas turun tajam 21,71% menjadi USD 1,1 miliar.
Secara kumulatif, ekspor Januari-Mei 2025 naik 6,98% secara tahunan menjadi USD 111,98 miliar, dengan kontribusi terbesar berasal dari industri pengolahan yang menyumbang andil hingga 12%.
Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada Mei 2025 juga meningkat menjadi USD 20,31 miliar atau naik 4,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor nonmigas naik 5,44% menjadi USD 17,67 miliar, sedangkan impor migas turun 3,80% ke level USD 2,64 miliar.
Total impor selama Januari-Mei 2025 mencapai USD 96,60 miliar, naik 5,45% dibandingkan Januari-Mei 2024 yang sebesar USD 91,61 miliar.
Meski menghadapi tekanan dari sisi energi, neraca dagang nasional tetap kokoh di zona surplus, mencerminkan ketahanan sektor ekspor manufaktur dan kuatnya permintaan global terhadap komoditas unggulan Indonesia. Tren ini memberikan ruang bagi stabilitas rupiah dan kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi kuartal ketiga.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage