TNI AL Pontianak Gagalkan Pengangkutan 84 Ton Arang Bakau Ilegal Senilai Rp16 Miliar

KLIKWARTAKU — Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XII Pontianak berhasil mengungkap dua kasus pengangkutan arang bakau ilegal di Perairan Sungai Kapuas dan Sungai Raya, Kalimantan Barat.

Komandan Lantamal XII, Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo, mengatalam operasi penggagalan dilakukan oleh Tim Fleet One Quick Response (F1QR) bersama tim Intelijen. Mereka menangkap dua kapal, yakni KM Sumber Rejeki 168 yang memuat sekitar 36 ton arang bakau, serta KM Tunas Baru 01 dengan muatan sekitar 48 ton, sehingga total mencapai 84 ton.

Hariyo menerangkan, kedua kapal tersebut tidak dilengkapi Surat Keterangan Sah Hasil Hutan (SKSHH) maupun izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga:

Polemik Istri Menteri UMKM, Merza Tegaskan Penggunaan Fasilitas Negara Diperbolehkan

“Tindakan itu diduga melanggar pasal 98 ayat 1 Undang undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp16 miliar,” kata Hariyo, kemarin.

Hariyo menyatakan, keberhasilan jajarannya menggagalkan penyelundupan arang bakau menjadi bukti peran TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan, menegakkan hukum, serta mendukung kebijakan pemerintah dalam melindungi sumber daya alam Indonesia.

“Penindakan ini merupakan bentuk nyata pengawasan TNI AL terhadap aktivitas ilegal yang mengancam kelestarian ekosistem pesisir dan merugikan ekonomi nasional,” ucapnya.

Baca Juga:

Dua Tetangga Bunuh Pedagang Arisan Demi Rp40 Juta dan Perhiasan

Konferensi pers turut dihadiri pejabat instansi terkait, antara lain perwakilan Dirpolairud Polda Kalbar, Kejati Kalbar, Kepala KSOP Kelas I Pontianak, Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Kalbar, Pengadilan Negeri Pontianak, dan UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kubu Raya. ***