klikwartaku.com
Beranda Internasional Perubahan Besar Kebijakan Penerbangan Akan Pengaruhi Perjalanan di Eropa

Perubahan Besar Kebijakan Penerbangan Akan Pengaruhi Perjalanan di Eropa

Ilustrasi kebijakan biaya bagasi kabin pesawat akan pengaruhi perjalanan di Eropa.

KLIKWARTAKUHari-hari di mana penumpang dikenai biaya tambahan untuk membawa bagasi kabin tampaknya akan segera berakhir, setidaknya di Uni Eropa. Pada 24 Juni lalu, para legislator UE memberikan suara mendukung proposal yang mengizinkan penumpang membawa satu tas kabin kecil seberat hingga 7 kg secara gratis, bahkan saat terbang dengan maskapai berbiaya rendah.

Di bawah aturan baru yang bisa berlaku mulai Juli 2025, pelancong diizinkan membawa satu bagasi kabin dengan ukuran maksimal 100 cm (panjang + lebar + tinggi) serta satu barang pribadi yang bisa disimpan di bawah kursi dengan ukuran maksimal 40x30x15 cm tanpa biaya tambahan.

Namun, rancangan undang-undang ini masih membutuhkan persetujuan dari 55 persen negara anggota Uni Eropa. Jika disahkan, aturan ini akan berlaku untuk semua penerbangan dalam wilayah Uni Eropa, termasuk penerbangan masuk dan keluar dari kawasan tersebut.

“Pemungutan suara hari ini merupakan langkah penting menuju perjalanan yang lebih adil dan transparan,” ujar Wakil Ketua Komite Transportasi dan Pariwisata UE (TRAN), Matteo Ricci, dalam siaran pers. “(Ini menghadirkan) langkah konkret seperti definisi jelas soal bagasi kabin gratis… yang menjadi hak dasar untuk menghindari biaya tambahan yang tidak masuk akal.”

Sebelumnya, maskapai berbiaya rendah di Eropa seperti EasyJet, RyanAir, Wizz Air, dan lainnya sering membebankan biaya besar untuk bagasi kabin, tergantung ukuran dan beratnya. Akibat praktik ini, pada November 2024 Kementerian Hak Konsumen Spanyol menjatuhkan denda sebesar €179 juta (sekitar Rp3 triliun) kepada lima maskapai atas praktik yang dianggap eksploitatif.

Putusan ini, bersama tekanan dari asosiasi konsumen dan keluhan penumpang, menjadi pemicu dorongan aturan yang dianggap lebih adil dan konsisten.

Proposal mengenai bagasi kabin ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dari Parlemen Eropa untuk meningkatkan perlindungan dan hak-hak penumpang. Dalam pemungutan suara yang sama, anggota parlemen juga melarang maskapai mengenakan biaya pemilihan kursi bagi anak-anak usia 12 tahun ke bawah, agar mereka bisa duduk bersama keluarga tanpa tambahan biaya.

Mereka juga ingin mengubah cara perusahaan menangani kompensasi dan pengembalian dana, dengan mewajibkan agen penjual tiket dan pihak ketiga untuk memberi tahu penumpang mengenai total biaya penerbangan pada saat pemesanan (termasuk biaya layanan atau perantara) serta proses pengajuan pengembalian dana.

Selain itu, penumpang juga akan berhak atas kompensasi jika keterlambatan penerbangan menyebabkan mereka ketinggalan koneksi transportasi lain (seperti bus bandara), selama tiket dibeli melalui satu operator.

Meski usulan ini tampak seperti kemenangan bagi penumpang, tidak semua pihak menyambutnya dengan antusias. Perwakilan industri maskapai menentang keras penghapusan biaya bagasi kabin, dengan alasan bahwa biaya tersebut hanya akan dimasukkan ke dalam harga tiket secara keseluruhan, membuat harga tiket menjadi lebih mahal bagi semua orang.

Para kritikus menilai aturan ini justru memaksa semua penumpang membawa bagasi kabin, karena biayanya otomatis dibebankan ke dalam tiket tanpa pilihan untuk menolaknya.

“Pasar maskapai Eropa dibangun atas dasar pilihan. Memaksakan tas troli sebagai keharusan berarti mencabut pilihan itu dari tangan penumpang dan memaksa mereka membayar layanan yang mungkin tidak mereka inginkan atau butuhkan,” kata Ourania Georgoutsakou, Direktur Eksekutif Airlines For Europe, asosiasi maskapai terbesar di Eropa.

“Apa selanjutnya? Popcorn dan minuman wajib di dalam tiket bioskop? Parlemen Eropa seharusnya membiarkan penumpang menentukan sendiri layanan apa yang mereka inginkan, yang ingin mereka bayar, dan yang tidak,” sindirnya lagi.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan