Investor Qatar Mulai Suntik Dana untuk Proyek 1 Juta Hunian di Indonesia
KLIK WARTAKU – Pemerintah Indonesia menggandeng Qilaa International Group, perusahaan investasi asal Qatar, untuk membangun satu juta unit hunian vertikal terjangkau dalam beberapa tahun ke depan.
Proyek ambisius ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan dan pihak investor pada awal Januari 2025 di Istana Merdeka, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Qilaa International, melalui anak usahanya di Indonesia, menyiapkan investasi awal sebesar US$2,5 miliar atau sekitar Rp40 triliun untuk membangun 50.000 unit pertama.
Fase awal ini dijadwalkan rampung dalam dua tahun, disusul pembangunan bertahap unit-unit selanjutnya menuju target satu juta rumah.
Proyek ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo untuk membangun setidaknya satu juta rumah vertikal per tahun, sebagai respons terhadap backlog perumahan nasional yang telah menembus 15 juta keluarga.
Pemerintah mendorong pendekatan pembangunan vertikal agar penggunaan lahan lebih efisien dan hunian lebih terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Menteri PKP Maruarar Sirait dan Wakil Menteri Fahri Hamzah menegaskan bahwa proyek ini akan melibatkan sinergi berbagai BUMN dalam penyediaan lahan, termasuk dari PT KAI, Pertamina, Perumnas, dan PTPN. Pemerintah juga menjamin percepatan perizinan, penyediaan infrastruktur dasar, dan dukungan regulasi agar proyek dapat berjalan tanpa hambatan administratif.
Dalam hal pembiayaan, Qilaa menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai mitra penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kesepakatan dengan BTN diteken di Doha pada April 2025, menandai komitmen kuat kedua pihak untuk memperluas akses pembiayaan rumah pertama bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah.
Untuk pelaksanaan konstruksi, proyek ini akan melibatkan sejumlah perusahaan besar, termasuk China Communications Construction Company (CCCC) dan mitra lokal seperti PT Risjadson Land. Aspek perencanaan kawasan dan manajemen fasilitas akan ditangani oleh DLS Consultancy dari Singapura.
Ketua Qilaa International Group, Sheikh Abdulaziz Al Thani, menyatakan bahwa proyek ini bukan sekadar penyediaan rumah, tetapi juga pembangunan komunitas.
Hunian yang dibangun akan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti sekolah, taman bermain, ruang komunal, area komersial, serta fasilitas sosial lainnya seperti puskesmas dan tempat ibadah. Ia menambahkan bahwa proyek ini mencerminkan filosofi keberlanjutan dan kepedulian sosial, selaras dengan visi pembangunan Indonesia.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage