klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Bisnis Sambal Rumahan Laku Keras di Marketplace, Omzet Jutaan dari Dapur Sendiri

Bisnis Sambal Rumahan Laku Keras di Marketplace, Omzet Jutaan dari Dapur Sendiri

Bisnis Sambal Lewat Marketplace

KLIKWARTAKU – Siapa sangka, dari dapur rumah sederhana, rejeki bisa mengalir deras berkat sambal. Tren bisnis rumahan kembali mencuat, kali ini datang dari produk sambal buatan tangan sendiri yang laris manis di berbagai platform marketplace

Di tengah makin ketatnya persaingan kuliner online, sambal rumahan justru menemukan pasarnya tersendiri. Mulai dari sambal bawang, sambal matah, hingga sambal cumi semuanya jadi incaran pecinta pedas yang kangen rasa autentik khas rumahan.

Salah satu pelaku usaha, Winda (29), warga Bekasi, mengaku memulai usaha sambalnya sejak pandemi hanya bermodal Rp 150 ribu. Kini, omzet bulanannya bisa tembus Rp 10 juta lebih.

“Awalnya iseng jual sambal lewat grup WhatsApp. Tapi karena banyak yang repeat order, saya coba upload ke Shopee dan Tokopedia. Alhamdulillah, nggak nyangka bisa serame ini,” ungkapnya saat dihubungi Klikwartaku, Jumat, 27 Juni 2025

Sambal racikan Winda kini punya lima varian, dan semuanya dibuat tanpa bahan pengawet. Proses produksi dilakukan dari dapurnya sendiri dengan bantuan dua orang tetangga yang ikut membungkus dan labeling.

Di marketplace, sambalnya dibanderol mulai Rp 18 ribu hingga Rp 35 ribu per botol. Untuk mempertahankan kualitas, Winda hanya memproduksi sesuai kapasitas dan menyarankan konsumsi maksimal 7 hari untuk sambal segar.

Tak hanya Winda, fenomena serupa juga dialami Dimas (32), pelaku UMKM asal Yogyakarta. Ia menyulap resep sambal warisan ibunya menjadi bisnis yang kini dikirim hingga ke luar negeri lewat fitur “cross-border” marketplace.

Menurut pengamat UMKM digital, larisnya sambal rumahan di marketplace tak lepas dari tren gaya hidup praktis. Banyak orang ingin makanan pendamping cepat saji tapi tetap menggugah selera.

“Sambal itu comfort food orang Indonesia. Punya daya tarik lokal yang kuat. Kalau dikemas dengan baik dan dipasarkan konsisten, potensinya sangat besar,” jelas Liana Hapsari, konsultan brand kuliner UMKM.

Bisnis sambal kini tak lagi sekadar pelengkap makan, tapi sudah menjelma menjadi ladang rejeki. Ditambah dengan tren “makan di rumah” dan tingginya aktivitas belanja online, peluangnya makin terbuka lebar.

SOBAT KLIKWARTAKU, siapa tahu dapurmu juga menyimpan potensi serupa? Saatnya pedas-pedas menguntungkan!

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan