klikwartaku.com
Beranda Internasional Ledakan Picu Kepanikan, 29 Siswa Tewas Terinjak Saat Ujian di Afrika Tengah

Ledakan Picu Kepanikan, 29 Siswa Tewas Terinjak Saat Ujian di Afrika Tengah

Ilustrasi bangunan hancur akibat ledakan

KLIKWARTAKU – Sebanyak 29 siswa di Republik Afrika Tengah tewas terinjak saat tengah mengikuti ujian akhir sekolah setelah terjadi ledakan yang memicu kepanikan massal. Ledakan terjadi pada hari kedua ujian akhir tingkat SMA pada Rabu (waktu setempat), tepatnya di sebuah trafo listrik, kata Abel Assaye dari Rumah Sakit Komunitas Bangui.

“Suara ledakan, ditambah dengan kepulan asap, memicu kepanikan di antara hampir 6.000 siswa yang sedang mengikuti ujian baccalaureate di sebuah sekolah di ibu kota, Bangui,” demikian dilaporkan stasiun radio lokal Ndeke Luka.

Presiden Republik Afrika Tengah, Faustin-Archange Touadéra, telah menetapkan masa berkabung nasional. Ia juga memerintahkan agar lebih dari 280 korban luka akibat insiden tersebut mendapat perawatan gratis di rumah sakit.

Para siswa dari lima sekolah berbeda di ibu kota berkumpul di Lycée Barthélémy Boganda untuk mengikuti ujian baccalaureate. Kementerian Pendidikan menjelaskan ledakan terjadi setelah aliran listrik kembali menyala di trafo listrik yang berada di lantai dasar gedung utama dan saat itu sedang menjalani perbaikan.

“Saya juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para orang tua siswa yang menjadi korban dan mendoakan kesembuhan cepat bagi mereka yang terluka,” ujar Menteri Pendidikan Aurelien-Simplice Kongbelet-Zimgas dalam pernyataannya. Ia juga mengumumkan penangguhan seluruh rangkaian ujian selanjutnya.

Salah satu siswa yang selamat, wajahnya berlumuran darah setelah berhasil keluar melalui jendela. Magloire, siswa tersebut, menceritakan bahwa ledakan terjadi saat ujian mata pelajaran sejarah dan geografi berlangsung.

“Para siswa hanya ingin menyelamatkan diri, tapi saat berusaha keluar, mereka justru melihat kematian. Karena jumlah orang terlalu banyak, sementara pintunya sangat kecil. Tidak semua bisa keluar,” ujarnya.

Republik Afrika Tengah hingga kini masih menghadapi ketidakstabilan politik dan masalah keamanan. Pasukan pemerintah, yang didukung oleh tentara bayaran Rusia, terus bertempur melawan kelompok bersenjata yang berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Touadéra.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan