Minum Jamu Ala Millennial, Tradisional tapi Estetik
KLIKWARTAKU – Minum jamu bukan lagi sekadar rutinitas kesehatan ala nenek moyang. Kini, jamu berubah wajah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama di kalangan millennial dan Gen Z. Disajikan dalam botol kaca estetik, berlabel minimalis, hingga dipadukan dengan menu brunch kekinian, jamu tradisional menjelma jadi minuman lifestyle yang tak kalah hits dari kopi susu kekinian.
Di tengah tren hidup sehat dan natural, jamu kembali naik daun. Bedanya, penyajiannya kini lebih Instagramable. Warna kunyit yang mencolok, sensasi pedas jahe, hingga aroma sereh yang menenangkan, semuanya dikemas dalam estetika yang bisa “nyambung” dengan gaya hidup urban anak muda.
“Dulu jamu identik dengan kesan pahit dan kuno. Tapi sekarang, kami buat jamu dengan varian rasa yang lebih ringan dan tampilan yang fresh. Banyak anak muda datang bukan cuma untuk beli, tapi juga buat foto-foto,” ujar Ayu (27), pemilik Javabrew Jamu Bar di Jakarta Selatan.
Gerai jamu modern seperti Suwe Ora Jamu, Acaraki, hingga Herbs & Kettle memadukan resep tradisional dengan teknik penyajian modern. Jamu kini hadir dalam bentuk cold-pressed, infused water, bahkan mocktail. Menu seperti turmeric latte, jamu spritz, hingga beras kencur sparkling jadi pilihan favorit di kafe-kafe jamu modern.
Media sosial juga turut mendorong kebangkitan jamu. Lewat kampanye #JamuGoesModern atau #JamuMillennial, banyak kreator konten mengedukasi manfaat jamu sambil menampilkan gaya hidup sehat dan fashionable. Dari healing trip di Ubud sambil minum jamu sampai morning routine ala selebgram, semua turut mempopulerkan kembali minuman warisan budaya ini.
“Minum jamu itu bukan sekadar sehat, tapi juga bagian dari mencintai budaya sendiri. Kalau bisa sehat dan tetap estetik, kenapa nggak?” kata Daffa (24), content creator asal Bandung.
Tak hanya dari sisi gaya, para produsen jamu modern juga mulai memperhatikan aspek keberlanjutan. Banyak dari mereka menggunakan bahan organik lokal, kemasan ramah lingkungan, dan memberdayakan petani rempah. Ini jadi nilai tambah yang sangat dihargai generasi muda yang lebih peduli pada isu sosial dan lingkungan.
Minum jamu ala millennial kini bukan sekadar tren sesaat, tapi bagian dari pergeseran budaya konsumsi yang lebih sadar, sehat, dan penuh identitas lokal. Jamu pun bangkit dari dapur tradisional, hadir di kafe, dan tampil memikat di linimasa media sosial.
Jadi, sudah coba jamu estetik hari ini?
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage