klikwartaku.com
Beranda Internasional KTT NATO Dimulai di Den Haag, Sekjen Mark Rutte Sanjung Trump di Tengah Komitmen Belanja Pertahanan

KTT NATO Dimulai di Den Haag, Sekjen Mark Rutte Sanjung Trump di Tengah Komitmen Belanja Pertahanan

Ilustrasi pertemuan pemimpin negara anggota KTT NATO

KLIKWARTAKU – Para pemimpin negara anggota NATO mulai tiba di Den Haag untuk menghadiri KTT dua hari yang disebut Kanselir Jerman Friedrich Merz sebagai titik balik bersejarah bagi keamanan jangka panjang Eropa.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang untuk pertama kalinya kembali menghadiri KTT NATO sejak 2019, menjadi pusat perhatian. Dalam pertemuan ini, seluruh 32 negara anggota diharapkan menyepakati target baru belanja pertahanan sebesar 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) — lonjakan besar dari pedoman 2 persen sebelumnya.

Menjelang kedatangan Trump, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyampaikan pesan pribadi yang kemudian diunggah Trump ke media sosial. Dalam pesan tersebut, Rutte memuji Trump atas kepemimpinannya dalam aliansi Barat dan tindakannya terhadap konflik Iran.

“Malam ini Anda akan mendarat di Den Haag membawa kesuksesan besar lainnya. Tidak mudah, tapi kami berhasil membuat semua pihak menyetujui target lima persen,” tulis Rutte.

Ia juga menyebut aksi Trump di Iran sebagai “luar biasa dan berani, yang membuat kita semua lebih aman.” Saat ditanya apakah pesan pribadi itu seharusnya tidak dibagikan ke publik, Rutte merespons santai, “Tidak ada masalah — tak ada yang perlu dirahasiakan.”

Ketegangan, Janji, dan Realitas NATO

Kehadiran Trump menimbulkan ketegangan tersendiri di kalangan pemimpin Eropa, mengingat gaya diplomasi Trump yang kerap tidak terduga. Bahkan, durasi KTT NATO kali ini disesuaikan agar pas dengan jadwal sang presiden.

Rutte sebelumnya telah mendesak negara-negara anggota untuk berhenti meragukan komitmen AS terhadap NATO. Ia menegaskan bahwa AS memiliki komitmen total, namun menuntut sekutu Eropa untuk menyeimbangkan pengeluaran militer mereka dengan AS. Menurut Rutte, negara-negara Eropa dan Kanada telah menyetujui bantuan militer sebesar $35 miliar untuk Ukraina tahun ini.

Sementara itu, serangan rudal Rusia di Ukraina pada Selasa menewaskan 19 orang, termasuk 3 orang di Sumy, dan melukai lebih dari 160 lainnya di Dnipro dan kota Samar. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Den Haag untuk menghadiri KTT dan dijadwalkan bertemu Trump. Pertemuan keduanya sebelumnya di Gedung Putih pada Februari berlangsung kaku, namun lebih hangat saat mereka bertemu di Vatikan bulan April lalu.

Target 5 Persen: Realistis atau Retoris?

Salah satu agenda utama KTT ini adalah komitmen baru NATO untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga 5 persen dari PDB. Namun kenyataannya, 27 dari 32 negara anggota NATO saat ini masih menghabiskan kurang dari 3 persen dari PDB mereka untuk pertahanan.

Rutte, yang sejak dilantik sebagai Sekjen NATO sembilan bulan lalu terus mendorong target ini, akhirnya melihat hasil konkret — meski tidak tanpa tantangan. Sebagai contoh, Jerman menyetujui rencana anggaran yang akan mengalokasikan €62,4 miliar pada 2025 dan meningkat menjadi €152,8 miliar pada 2029, sebagian melalui dana utang dan sumber khusus lainnya.

“Kami tidak melakukannya karena permintaan AS atau presidennya,” kata Kanselir Merz di Berlin. “Kami melakukannya karena Rusia secara aktif dan agresif mengancam keamanan dan kebebasan seluruh kawasan Euro-Atlantik.”

Tidak Semua Negara Siap

Namun, tidak semua negara sejalan. Spanyol, dengan belanja pertahanan di bawah 1,3 persen, menolak keras target tersebut. PM Pedro Sánchez menyebutnya tidak masuk akal dan kontraproduktif — dan sangat tidak populer di dalam negeri.

Sánchez bahkan mengklaim telah mendapatkan kesepakatan agar Spanyol dibebaskan dari target ini. Rutte langsung membantah: “NATO yakin Spanyol tetap harus mencapai 3,5 persen.”

Klaim Sánchez itu mendorong Belgia dan Slovakia ikut mempertimbangkan pengecualian. Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prévot mengatakan para diplomatnya telah bekerja berminggu-minggu untuk mencari fleksibilitas. Meski demikian, seluruh 32 negara NATO tetap diperkirakan akan menandatangani komitmen bersama pada akhir KTT.

Gangguan Transportasi dan Dugaan Sabotase

Menjelang KTT, perjalanan kereta dari Bandara Schiphol Amsterdam terganggu akibat kebakaran kabel, yang menimbulkan dugaan sabotase.

Menteri Keamanan Belanda, David Van Weel, mengatakan kepada penyiar NOS: “Kami belum bisa menyimpulkan. Bisa saja kelompok aktivis, bisa negara lain. Bisa apa saja. Yang terpenting sekarang adalah memperbaiki kabel dan memulihkan lalu lintas.”

KTT ini dibuka dengan jamuan makan malam oleh Raja Belanda dan hanya akan berlangsung dalam satu sesi kerja kurang dari tiga jam pada Rabu, diakhiri dengan pernyataan bersama sepanjang lima paragraf.

Isi pernyataan (khususnya rincian alokasi 3,5 persen untuk kebutuhan inti pertahanan dan 1,5 persen untuk sektor terkait seperti infrastruktur dan siber) dipandang penting untuk masa depan arah aliansi.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan