klikwartaku.com
Beranda Nasional MUI: RI Punya Tanggung Jawab Moral Wujudkan Perdamaian Global

MUI: RI Punya Tanggung Jawab Moral Wujudkan Perdamaian Global

KH Marsudi Syuhud

KLIKWARTAKU – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti peran strategis Indonesia dalam mencegah eskalasi konflik global, khususnya terkait konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, serta ketegangan terbaru dengan Iran.

Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud, memberikan peringatan akan bahaya besar yang bisa terjadi apabila konflik ini dibiarkan berlarut tanpa penyelesaian diplomatik.

“Karena bangsa ini jangan sampai perang terjadi, apalagi terjadi Perang Dunia Ketiga. Pemerintah juga usahanya saya lihat menuju ke situ,” katanya.

Kiai Marsudi menekankan Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan historis dalam menjaga perdamaian global, khususnya sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

“Kalau ini dibiarkan dan sampai menyeret negara-negara adidaya turut berperang, maka Perang Dunia Ketiga bisa terjadi,” sebutnya.

Kiai Marsudi menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menempuh jalur diplomasi yang tepat, dengan berkomunikasi langsung kepada pemimpin-pemimpin dunia guna meredakan ketegangan.

“Presiden, Yang Mulia Presiden Prabowo Subianto, hari ini terus-menerus berusaha agar tidak terjadi perang. Maka diplomasi-diplomasi diarahkan ke situ,” katanya.

Kiai Marsudi menambahkan bahwa diplomasi yang dijalankan Presiden Prabowo berorientasi pada pencegahan eskalasi global yang lebih luas.

“Beliau menyampaikan bahwa kalau bisa, Amerika jangan turut ikut perang, karena bisa memancing negara-negara lain untuk ikut terlibat. Diplomasi yang diutamakan,” ujarnya.

Kiai Marsudi juga menegaskan bahwa nilai-nilai Islam harus menjadi fondasi diplomasi yang dijalankan oleh Indonesia di panggung dunia.

“Agama kita menganjurkan bahwa prinsip diplomasi itu pertama harus mampu menunjukkan ar-raḥmah agar bisa diterima oleh pihak-pihak yang berselisih. Saya lihat Presiden juga menempuh jalur al-‘adlu wa al-musāwah, yakni keadilan dan kesetaraan,” jelasnya.

Mengenai potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, Kiai Marsudi juga mengangkat kekhawatiran terhadap kemungkinan ditutupnya Selat Hormuz oleh Iran.

“Kalau Selat Hormuz ditutup, maka yang kena mudharat juga banyak negara. Harapan kita Eropa dan Amerika bisa menahan diri dan tidak memihak agar perang dunia ketiga tidak terjadi,” katanya.

Kiai Marsudi menyebut empat prinsip utama dalam diplomasi Islam yang relevan dengan kondisi saat ini, yaitu: ar-raḥmah (kasih sayang), al-‘adlu wa al-musāwah (keadilan dan kesetaraan), aṣ-ṣhidqu wa al-amānah (kejujuran dan kepercayaan), dan al-ḥiwār wa at-tafāhum (dialog dan saling pengertian).

MUI menekankan bahwa diplomasi Indonesia dapat menjadi jembatan menuju perdamaian.

“Eksistensi negara Palestina juga menjadi penting. Jika dua hal antara Palestina dan Israel tidak tercapai, maka entah berapa ratus tahun lagi persoalan ini terus akan terjadi,” tegasnya.

Kiai Marsudi mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momentum ini sebagai peluang emas untuk mewujudkan perdamaian dunia.

“Momen hari ini kita jadikan momen untuk bisa duduk bersama, berdialog dan bernegosiasi, agar dunia hidup aman mulai dari Israel, Palestina, hingga Indonesia,” kata dia.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan