klikwartaku.com
Beranda Nasional Batik Line Dance Probolinggo, Torehkan Warna Baru dalam Eksotika Bromo 2025

Batik Line Dance Probolinggo, Torehkan Warna Baru dalam Eksotika Bromo 2025

Batik Line Dance Probolinggo Tampil Memukau dalam Eksotika Bromo 2025

KLIKWARTAKU – Angin dingin menyapu lautan pasir, menggiring debu ke langit senja Bromo. Di tengah lanskap megah itu, langkah-langkah berbatik mengalun dalam ritme yang mantap, menciptakan perpaduan antara tradisi dan semangat modern. Adalah Batik Line Dance Probolinggo, komunitas tari yang dipimpin langsung oleh Evariani Aminuddin, Ketua TP PKK Kota Probolinggo, yang sukses mencuri perhatian ribuan pasang mata di panggung Eksotika Bromo 2025.

Sebanyak 94 penari tampil dalam barisan yang tertib namun dinamis, menghadirkan koreografi penuh makna yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengangkat kebanggaan lokal. Ini bukan sekadar tarian ini adalah pesan. Tentang perempuan, budaya, dan cinta tanah kelahiran.

“Bisa tampil di Bromo adalah kehormatan. Tapi bagi kami, ini justru langkah awal. Kami ingin lebih banyak lagi menunjukkan bahwa line dance juga bisa menjadi bagian dari narasi budaya Indonesia,” ujar Evariani.

Ia pun mengungkap rencana besar komunitasnya: menjadi tuan rumah ajang line dance tingkat nasional. “Dan suatu hari, kami ingin kembali ke sini, ke Bromo, bersama penari dari seluruh penjuru Indonesia.”

Eksotika Bromo tahun ini, yang digelar pada 20–22 Juni, mengusung tema “Ruwat Rawat Segoro Gunung”—seruan untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Festival ini lebih dari sekadar pertunjukan seni: ia adalah ruang pertemuan budaya dan ritual ekologis. Setiap pengunjung wajib membawa bibit pohon, sebagai simbol komitmen pada kelestarian bumi.

Afifa Prasetya, Ketua Penyelenggara, menegaskan bahwa Eksotika Bromo adalah tempat di mana budaya bertemu kepedulian. “Kami tidak hanya menampilkan keindahan, tetapi juga menyampaikan pesan penting: bumi harus dirawat bersama.”

Di sela gemuruh gamelan dan hentakan perkusi Madura hingga Tengger, satu demi satu penampilan hadir. Mulai dari Festival Perkusi Jawa Timuran hingga sendratari “Kidung Tengger”, yang mengisahkan cinta dan perjuangan Joko Seger dan Roro Anteng, dibawakan penuh penghayatan oleh Olivia Zalianti.

Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, atau akrab disapa Gus Haris, memberi apresiasi tinggi terhadap partisipasi komunitas lokal.

“Ini adalah bentuk sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan budaya. Kita sedang memperkenalkan Tengger pada dunia, dan seni menjadi bahasanya,” ucapnya.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan