Kemensos Dorong Pemda Gunakan DTSEN untuk Pengentasan Kemiskinan

KLIKWARTAKU – Kementerian Sosial (Kemensos) menekankan pentingnya penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam program pengentasan kemiskinan, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa seluruh program bansos kini berbasis DTSEN, termasuk penyaluran bantuan triwulan kedua tahun ini.

“Presiden meminta kami bekerja berdasarkan data agar bantuan tepat sasaran,” ujar Agus saat audiensi dengan Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, di Kantor Kemensos, Jakarta.

Baca Juga:

Presiden Instruksikan Tambah 100 Sekolah Rakyat, Kemensos Minta Dukungan Pemda

Ia mengajak seluruh pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Lombok Timur, menjadikan DTSEN sebagai acuan utama dalam penyusunan kebijakan pengentasan kemiskinan agar tercipta sinergi dengan pemerintah pusat.

Terkait kebijakan penonaktifan 7,39 juta peserta Penerima Bantuan Iuran JKN (PBI JKN), Agus menjelaskan bahwa peserta yang memenuhi syarat terutama dari desil 1 hingga 5 dapat diusulkan untuk reaktivasi berdasarkan verifikasi lapangan.

Selain itu, ia meminta Pemda aktif melakukan pemutakhiran data DTSEN setiap tiga bulan, dengan menjunjung prinsip objektivitas.

Baca Juga:

Program MBG Dukung UMKM dan Perkuat Ekonomi Lokal

“Data tidak boleh diintervensi karena berpengaruh langsung pada penerima bantuan. Tidak boleh ada faktor kedekatan atau nepotisme,” tegasnya.

Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Kemensos. Ia mengungkapkan, masih terdapat 3,21 persen warga di wilayahnya yang tergolong miskin ekstrem, dan menilai pembaruan data serta kerja sama pusat-daerah sangat penting untuk mengatasinya.

Baca Juga:

Ada Nilai Universal dan Inklusif, Menag Sebut Hijrah Milik Seluruh Bangsa