klikwartaku.com
Beranda Metropolitan Krimhum Ribuan Telur Penyu Ditanam untuk Penetasan Alami di Paloh

Ribuan Telur Penyu Ditanam untuk Penetasan Alami di Paloh

FOTO: Penyerahan telur-telur penyu ke kelompok Ketua Kelompok Wahana Bahari Paloh unuk di tanam kembali ke pasir sebagai bagian dari upaya penetasan alami.

KLIKWARTAKU — Sebanyak 1.950 butir telur penyu berhasil diselamatkan dan ditangani oleh Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak bersama Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat.

Penanganan dilakukan melalui Pos Monitoring Sungai Belacan, yang berada di kawasan konservasi Wahana Bahari Paloh, Kabupaten Sambas, pada Jumat 20 Juni 2025.

Telur-telur penyu tersebut merupakan hasil temuan dalam kegiatan pengawasan perikanan yang kemudian secara resmi diserahkan kepada Ketua Kelompok Wahana Bahari Paloh. Proses serah terima dilakukan di hadapan perwakilan BKHIT Kalimantan Barat sebagai bentuk sinergi dalam pelestarian satwa dilindungi.

Menindaklanjuti temuan tersebut, dilakukan penanaman telur-telur penyu ke dalam lubang pasir sebagai bagian dari upaya penetasan alami. Sebanyak 17 lubang pasir disiapkan dengan kedalaman 50–60 cm dan diisi masing-masing 110–114 butir telur, sesuai dengan standar konservasi berbasis kearifan lokal di pesisir Paloh.

Masa penetasan telur penyu berlangsung selama 45 hari di musim panas, dan dapat mencapai 60 hari saat musim hujan. Seluruh proses dilakukan dengan prinsip kehati-hatian agar tingkat keberhasilan penetasan bisa optimal.

Kepala Stasiun PSDKP Pontianak, Bayu Y. Suharto, mengatakan pihaknya sangat mendukung pelestarian spesies penyu yang saat ini semakin terancam.

“Kami bekerja sama dengan kelompok Wahana Bahari Paloh, kelompok binaan WWF, dalam mengawal proses penangkaran ini hingga menetas dengan baik,” kata Bayu.

Bayu menyatakan, kegiatan tersebut menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra konservasi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

“Penyu sebagai salah satu spesies kunci dalam rantai kehidupan laut kini semakin terancam oleh praktik ilegal dan perubahan lingkungan, sehingga upaya perlindungan seperti ini menjadi sangat krusial,” pungkas Bayu. ***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan