klikwartaku.com
Beranda Ekonomi IHSG Terjun Bebas Siang Ini

IHSG Terjun Bebas Siang Ini

 

KLIK WARTAKU – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok tajam pada penutupan sesi pertama perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dengan koreksi sebesar 99,97 poin atau 1,41 persen, mengakhiri sesi di level 7.007,81. Pelemahan ini menandai tekanan jual signifikan yang menimpa bursa domestik, seiring memburuknya sentimen global dan minimnya katalis positif dari dalam negeri.

Sebanyak 568 saham ditutup melemah hingga jeda siang, hanya 102 saham yang berhasil menguat, mencerminkan dominasi tekanan jual di hampir seluruh sektor.

Koreksi paling dalam dialami oleh sektor energi, keuangan, dan teknologi, yang masing-masing merosot lebih dari satu persen.

Melemahnya sektor energi disinyalir sebagai reaksi terhadap penurunan harga minyak dunia akibat meredanya tensi awal antara AS dan Iran, meskipun konflik geopolitik kawasan masih terus berkembang. Sementara itu, sektor keuangan dan teknologi terkena imbas dari tekanan likuiditas dan sentimen pasar global yang memburuk.

Tekanan terhadap IHSG juga diperkuat oleh capital outflow asing yang terus berlanjut sejak pekan lalu. Pada perdagangan sebelumnya, Rabu 18 Juni, investor asing tercatat membukukan net sell senilai Rp646,61 miliar, memperpanjang tren distribusi yang telah berlangsung selama dua pekan terakhir.

Secara teknikal, indeks telah menembus level support kritis di kisaran 7.009 hingga 7.079, menandakan terbukanya potensi pelemahan lanjutan apabila tidak segera disusul rebound teknikal.

Di sisi eksternal, pelaku pasar mencermati keputusan Federal Reserve semalam yang mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 hingga 4,50 persen, tetapi tetap menyuarakan nada hawkish dengan proyeksi hanya dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.

Ketidakpastian arah kebijakan moneter AS ini memicu penguatan dolar terhadap mata uang pasar berkembang, termasuk rupiah yang kembali melemah mendekati Rp16.350 per dolar AS. Situasi ini turut mempersempit ruang gerak Bank Indonesia dalam mengelola stabilitas moneter dan menjaga arus modal asing.

Tekanan bertambah akibat eskalasi geopolitik antara Israel dan Iran yang menciptakan kecemasan baru terhadap harga komoditas dan keamanan pasokan energi global.

Meski sempat muncul harapan akan negosiasi damai, pasar tetap memperhitungkan risiko konflik terbuka yang bisa memicu lonjakan volatilitas.

IHSG kini berada di persimpangan antara koreksi teknikal dan sentimen makro yang memburuk. Jika tekanan global tidak segera reda dan investor asing terus keluar dari pasar, indeks berisiko melanjutkan penurunan ke level yang lebih rendah pada perdagangan sesi kedua dan hari-hari ke depan.

Dalam situasi ini, investor cenderung mengambil sikap wait and see, sementara pelaku pasar domestik mulai mencari sektor-sektor defensif untuk meredam potensi kerugian lebih lanjut.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan