Beranda Ekonomi Wall Street Stabil Meski Depresi Politik dan Fed Hawkish Membayangi

Wall Street Stabil Meski Depresi Politik dan Fed Hawkish Membayangi

Oleh Era Sampurna - 19 Juni 2025, 12:59

KLIK wARTAKU – Pada Rabu, 18 Juni 2025, Wall Street menutup sesi perdagangan dengan pergerakan yang nyaris datar, mencerminkan ketidakpastian yang masih mengemuka usai Federal Reserve mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25%–4,50% dan memberi sinyal potensi pemangkasan dua kali di semester kedua.

Indeks S&P 500 bertahan mendekati level penutupan sebelumnya di 5.980,87, turun tipis 1,85 poin, sementara Dow Jones merosot 44,14 poin (-0,1%) ke 42.171,66, dan Nasdaq justru menguat 25,18 poin (+0,1%) ke 19.546,27.

Ketegangan di Timur Tengah memberi tekanan tersendiri di awal sesi, Amerika Serikat dan Israel tengah mempertimbangkan opsi militer terhadap Iran. Ssementara komentar Presiden Trump bahwa negosiasi masih memungkinkan akhirnya menurunkan harga minyak Brent lebih dari 1%, ke sekitar US$75 per barel. Koreksi harga minyak ini membantu menstabilkan indeks, meskipun kekhawatiran geopolitik belum sepenuhnya mereda .

Dari sisi kebijakan moneter, Ketua Fed Jerome Powell kembali menegaskan sikap hawkish, menyebut bahwa “tarif dan ketegangan global bisa menambah tekanan inflasi dalam beberapa bulan mendatang.”

Federal Reserve memang memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, namun bagi beberapa anggota FOMC, jalur penurunan masih sangat bergantung pada data inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja . Nada Powell tersebut membuat yield obligasi 10‑tahun bergerak stabil di kisaran 4,36%–4,39%, mencerminkan wariness pasar tentang pemangkasan yang tertunda .

Secara sektoral, saham teknologi memberikan sedikit dorongan bagi Nasdaq, sementara sektor jasa keuangan dan energi tetap lamban. Dalam pergerakan volume sedang, saham Coinbase melonjak 16%, terdorong oleh prospek regulasi baru terkait stablecoin, sebuah lonjakan signifikan yang dikategorikan sebagai top gainer hari itu.