klikwartaku.com
Beranda Ekonomi IHSG Bangkit dari Krisis Tarif, BEI Puji Sinergi Pasar

IHSG Bangkit dari Krisis Tarif, BEI Puji Sinergi Pasar

Ilustrasi aktivitas IHSG. (Dibuat menggunakan Google Gemini)

 

KLIK WARTAKU – Bursa Efek Indonesia menegaskan bahwa sinergi antara otoritas pasar, pelaku usaha, dan investor menjadi fondasi utama pemulihan cepat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari tekanan global.

Dalam forum Capital Market Dialogue di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (17/6/2025), Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkap bahwa meskipun sempat anjlok ke level psikologis di bawah 6.000 akibat tekanan tarif resiprokal dari Amerika Serikat, IHSG berhasil mencatat rebound hampir 1.200 poin dalam waktu kurang dari dua bulan.

Iman menyoroti bahwa tekanan terbesar datang usai pengumuman tarif perdagangan dari Presiden AS Donald Trump pada Maret lalu, yang memicu gejolak pasar dan menimbulkan ketidakpastian investor global.

Pada 18 Maret, BEI sempat menghentikan perdagangan (trading halt) karena koreksi tajam yang menekan IHSG ke 6.223. Titik terendah terjadi pada 8 April dengan indeks menyentuh 5.996, namun perlahan bangkit dan mencapai 7.176 pada 26 Mei.

“Pergerakan pasar yang sempat sideways mulai menunjukkan arah positif, dan ini menjadi indikasi kuat bahwa fundamental kita masih kokoh,” ujar Iman.

Ia menekankan bahwa pemulihan tersebut bukan hanya hasil dari mekanisme pasar, tetapi juga dari respons cepat dan koordinasi lintas sektor.

Indonesia kini tercatat sebagai pasar saham dengan laju pemulihan tercepat kedua di kawasan ASEAN, dan kelima di dunia.

Hal ini, menurut Iman, mencerminkan kepercayaan investor terhadap resiliensi pasar modal Indonesia serta kebijakan fiskal dan moneter yang adaptif.

Hingga pukul 14.05 WIB, IHSG terpantau menguat 0,67% ke posisi 7.161,49 dengan nilai transaksi mencapai Rp7,92 triliun dan volume perdagangan sebesar 12,53 miliar saham. Penguatan ini disebut sebagai kelanjutan dari tren positif yang mulai terbentuk sejak akhir April.

Iman menambahkan bahwa pihaknya optimistis tren pemulihan ini dapat berlanjut apabila kolaborasi antarpemangku kepentingan terus diperkuat. “Krisis ini menjadi ujian ketahanan pasar. Kini saatnya kita membangun momentum yang lebih solid,” katanya.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan