klikwartaku.com
Beranda Internasional Aksi Long March Aktivis Pro-Palestina ke Perbatasan Gaza Dihentikan di Kairo

Aksi Long March Aktivis Pro-Palestina ke Perbatasan Gaza Dihentikan di Kairo

Ilustrasi aktivis yang berencana mengikuti aksi long march pro-Palestina dari Mesir ke perbatasan selatan Gaza

KLIKWARTAKU – Para aktivis yang berencana mengikuti aksi long march pro-Palestina dari Mesir ke perbatasan selatan Gaza dihentikan di Bandara Kairo pada Kamis, menurut keterangan penyelenggara. Organisasi Global March to Gaza menyatakan sekitar 170 orang menghadapi penundaan dan deportasi di bandara.

“Layanan hukum kami sedang menangani kasus-kasus ini, karena kami telah mematuhi seluruh persyaratan hukum dari otoritas Mesir,” kata pernyataan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Mesir belum memberikan komentar. Namun, Kementerian Luar Negeri Mesir sebelumnya menyatakan bahwa persetujuan dari lembaga negara diperlukan untuk melakukan perjalanan ke perbatasan Gaza.

Aksi long march ini direncanakan akan dimulai dari El Arish, Mesir utara, pada Jumat, dan tiba di perbatasan Rafah dengan Gaza pada Minggu, menurut Global March to Gaza. Tujuannya adalah menentang blokade Israel atas bantuan kemanusiaan. Sekitar 1.500 demonstran pro-Palestina juga telah melakukan konvoi kendaraan dari Tunisia menuju Libya, dengan tujuan memasuki Mesir dan melanjutkan perjalanan ke perbatasan Gaza.

Israel dan Mesir telah menerapkan blokade terhadap Gaza sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih wilayah tersebut setelah menang pemilu dan menggulingkan rivalnya. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyerukan agar Mesir mencegah kedatangan demonstran jihadis ke perbatasan Mesir-Israel.

Israel menghentikan semua pengiriman bantuan dan barang komersial ke Gaza pada 2 Maret dan melanjutkan serangan militernya dua minggu kemudian, mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan Hamas.

Israel menyatakan langkah tersebut diambil untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditahan. Namun, PBB memperingatkan bahwa 2,1 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan tingkat bencana akibat kekurangan makanan. Tiga minggu lalu, Israel meluncurkan serangan militer besar untuk merebut seluruh wilayah Gaza. Sebagian blokade juga dilonggarkan, dengan masuknya bantuan makanan.

Saat ini, Israel memprioritaskan distribusi bantuan melalui Gaza Humanitarian Foundation yang didukung oleh Israel dan AS. Namun, PBB dan organisasi bantuan lain menolak bekerja sama, menyebut sistem baru itu melanggar prinsip kemanusiaan yang menjunjung netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi.

Telah 20 bulan sejak Israel meluncurkan kampanye militer di Gaza sebagai respons atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 lainnya disandera. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, setidaknya 55.207 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu.***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan