Business Matching N219 Dorong Konektivitas Wilayah dan Pengembangan Industri Pertahanan
KLIKWARTAKU – KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) yang dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto resmi membuka acara Business Matching bertajuk Connecting Islands and Driving Growth: The Role of N219 in Regional Accessibility. Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan termasuk pemerintah, pelaku industri pertahanan, serta dunia usaha.
Letjen Yoedhi menekankan pentingnya pengembangan pesawat N219 sebagai prioritas nasional yang strategis untuk mendukung konektivitas wilayah di Indonesia, khususnya di daerah kepulauan yang membutuhkan akses transportasi yang efektif dan efisien. Program ini diharapkan dapat mendorong produksi dalam negeri sekaligus memperkuat industri pertahanan nasional.
“Pesawat N219 tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi dalam negeri, tetapi juga peluang besar untuk memperkuat konektivitas nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil,” ujar Letjen Yoedhi, Swastanto dalam acara Business Matching Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di ajang Indonesia Defence 2024 dengan tema “Reconnecting Islands and Driving Growth: The Role of N219 in Regional Accessibility,” Kamis 12 Juni 2025.
KKIP bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan mitra strategis lainnya menginisiasi sejumlah kerja sama penting dalam acara ini. Beberapa nota kesepahaman (MoU) dan surat pernyataan niat (LoI) telah ditandatangani untuk memperkuat kolaborasi, antara lain:
- LoI PTDI dengan Bakamla terkait pengembangan pesawat amfibi.
- MoU antara PTDI, SMtrack Berhad, PT IAP, dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk pengembangan pesawat amfibi.
- MoU antara PTDI, SMtrack Berhad, Zaveryna, dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang juga fokus pada pesawat amfibi.
- MoU antara PTDI, SMtrack Berhad, Cendrawasih Timur Nusantara, Provinsi Papua Pegunungan, dan Kabupaten Biak Numfor untuk memperluas aksesibilitas di wilayah Papua dengan pesawat amfibi.
Dalam kesempatan tersebut, Letjen Yoedhi juga mengumumkan peluncuran sistem satu data bernama Garuda Taraksyuta Sabda. Sistem ini berfungsi sebagai basis data terpadu yang memudahkan para pemangku kepentingan di industri pertahanan untuk mengakses informasi potensi pasar, sumber daya, dan inovasi teknologi secara real-time.
“Sistem ini adalah langkah maju untuk memaksimalkan sinergi antar-pemangku kepentingan dan mempercepat pengembangan program N219 yang sangat strategis,” tambahnya.
Acara Business Matching ini menjadi momentum penting untuk menggerakkan seluruh komponen terkait dalam mendukung keberhasilan program pengembangan N219. Letjen Yoedhi mengajak semua pihak untuk bersama-sama berperan aktif dalam memajukan industri pertahanan nasional dan memperkuat konektivitas wilayah Indonesia.
“Kalau bukan kita yang menggerakkan sekarang, kapan lagi? Ini adalah tanggung jawab bersama demi kemajuan bangsa,” tutup Letjen Yoedhi.
Program pengembangan pesawat N219 yang digagas KKIP dan PTDI bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga strategi nasional untuk memperkuat konektivitas dan pertahanan Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak melalui kerja sama yang konkret, pesawat ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi andalan di wilayah kepulauan dan daerah terpencil, sekaligus memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage