Penjualan Tiket Glastonbury Dikurangi untuk Hindari Kepadatan Penonton
KLIKWARTAKU – Festival Glastonbury tahun ini menjual beberapa ribu tiket lebih sedikit demi mengurangi kepadatan penonton, demikian disampaikan oleh penyelenggara Emily Eavis. Acara yang akan digelar di Somerset pada akhir Juni ini sudah terjual habis, namun tidak akan menggunakan kapasitas penuh yaitu 210.000 orang.
“Menarik untuk melihat bagaimana hal ini memengaruhi dinamika di lokasi,” ujar Eavis, seraya menambahkan bahwa ia ingin melihat apakah pengurangan ini dapat berdampak pada waktu-waktu tersibuk.
Festival Glastonbury adalah festival musik dan seni pertunjukan yang terkenal di Inggris, yang diselenggarakan di Worthy Farm dekat Pilton, Somerset, setiap tahun pada musim panas.
Eavis juga mengungkapkan bahwa mereka telah memperluas area penonton di panggung Other Stage, panggung terbesar kedua di festival tersebut, di mana Charli XCX dijadwalkan tampil sebagai penampil utama pada Sabtu malam. Area hiburan malam Shangri-La juga akan diperluas setelah pihak festival membeli lahan tambahan.
Eavis menyampaikan bahwa saat rapat dengan 250 staf Glastonbury, ia menanyakan apakah ada yang merasa festival tahun lalu terlalu padat, dan tak satu pun yang mengangkat tangan. “Saya pikir itu menarik, karena banyak pembicaraan di luar sana yang menyebutkan bahwa festivalnya terlalu ramai,” katanya.
Pengunjung festival akan diarahkan untuk menggunakan rute yang berbeda dan memanfaatkan seluruh area lokasi demi mengurangi kemacetan. “Menariknya, sejak Covid, pola pergerakan orang berubah. Mereka cenderung bergerak secara berkelompok,” ungkap Eavis. “Fokus utama saya tahun ini adalah menyampaikan bahwa ada sekitar 10 rute menuju ke mana saja.”
Penyelenggara dapat memprediksi area mana yang akan paling ramai berdasarkan artis favorit pengunjung melalui fitur perencana jadwal di aplikasi resmi festival. “Aplikasi itu sangat akurat tahun lalu. Orang-orang merencanakan siapa yang akan mereka tonton. Kami bisa melihat rencana mereka, dan itu sangat berguna dari sisi pengelolaan kerumunan,” jelasnya.
Festival Glastonbury 2025 akan berlangsung dari Rabu 25 Juni hingga Senin 30 Juni, dengan penampil utama Olivia Rodrigo, The 1975, dan Neil Young. Izin operasional festival memungkinkan kehadiran hingga 210.000 orang, termasuk penonton, staf, dan para pengisi acara.
Dalam wawancara bersama pembawa acara Annie Macmanus dan Nick Grimshaw, Eavis mengungkapkan bahwa tahun lalu mereka menyumbangkan £5,9 juta untuk amal, jumlah terbesar yang pernah mereka donasikan.
Meskipun biasanya mereka secara aktif mencoba untuk tidak mengambil untung, dua tahun terakhir mereka harus melakukannya setelah mengalami kerugian £10 juta akibat pandemi Covid-19. Ia juga menyebutkan bahwa festival harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar £1 juta jika terjadi hujan, termasuk untuk pembelian ribuan ton serbuk kayu agar penonton tidak tergelincir di lumpur.
Meski membayar para artis dengan nilai yang jauh lebih rendah dibandingkan acara komersial lainnya, Eavis mengatakan bahwa bayaran tahun ini sudah meningkat dibanding sebelumnya. “Kami membayar lebih tinggi dari sebelumnya, tapi tetap tidak setinggi acara seperti di Hyde Park,” katanya. “Industri musik sangat dipengaruhi oleh dunia korporat. Kami menerima banyak tawaran, tapi banyak juga yang kami tolak.”
Ia menegaskan bahwa semangat festival ini didasarkan pada niat baik. “Bayangkan kalau festival ini dijual ke merek-merek komersial. Itu akan jadi bencana, akhir dari semuanya. Saya lebih memilih mati daripada itu terjadi. Itu tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Pendiri festival, Michael Eavis, telah menyerahkan pengelolaan harian Glastonbury kepada putrinya, Emily, dan secara resmi memindahkan kepemilikan sahamnya pada Oktober 2024. Michael Eavis akan berusia 90 tahun pada bulan Oktober ini dan masih “mengikuti semuanya secara penuh secara mental,” ujar Emily.
“Kami ingin menjadikan festival tahun ini sebagai momen ulang tahun besar untuknya juga.” Saat ditanya tentang grup misterius bernama Patchwork yang dijadwalkan tampil di Pyramid Stage, Eavis enggan memberikan rincian.
“Saya sudah lama menyiapkan Patchwork,” ungkapnya, dan menjelaskan bahwa persiapan mereka membutuhkan waktu sekitar satu tahun karena alasan logistik. Pada hari Senin, akun media sosial Secretglasto menyebut bahwa Patchwork adalah Pulp, meskipun juru bicara band tersebut membantah bahwa mereka akan tampil.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage