Bapanas Perkuat Keamanan Pangan Melalui Pos Pantau di Pasar Tradisional

KLIKWARTAKU – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan komitmennya menjaga keamanan pangan bagi masyarakat, khususnya dari ancaman kontaminasi kimia dan biologis. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan menghadirkan Pos Pantau Keamanan Pangan di pasar tradisional seluruh Indonesia.

“Memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat dalam menjaga keamanan pangan,” ujar Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto.

Ia menjelaskan, melalui Program Pas Aman (Pasar Pangan Segar Aman), Bapanas mendorong kehadiran Pos Pantau di setiap pasar tradisional. Fungsinya adalah untuk memeriksa bahan pangan sebelum diedarkan ke konsumen, guna memastikan bebas dari bahan berbahaya seperti residu pestisida, boraks, dan formalin.

Baca Juga:

Pelaku Usaha Indonesia Promosikan Tempe sebagai Superfood di AS

“Pos Pantau bertugas memeriksa keamanan pangan sebelum dijual. Ini penting agar masyarakat mendapatkan pangan yang layak dan sehat,” jelas Andriko.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pos Pantau merupakan hasil kerja sama antara Bapanas dan pemerintah daerah. Para petugas pasar juga telah mendapatkan pelatihan untuk melakukan sampling dan analisis bahan pangan.

Selain itu, Bapanas juga menginstruksikan dinas pangan di daerah untuk aktif memantau pasar tradisional serta mengoptimalkan pemanfaatan laboratorium keliling demi mendukung pengawasan pangan yang lebih menyeluruh.

Baca Juga:

Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Pulau Baai Lancar, Aktivitas Pelayaran Meningkat

Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia yang jatuh pada 7 Juni menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya rantai pangan yang aman  mulai dari panen, pengolahan, penyimpanan, distribusi, hingga konsumsi.

“Kontaminasi bisa terjadi di setiap tahap. Karena itu, pengawasan ketat dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci,” tegasnya.

Baca Juga:

BIAS 2025, Komitmen Pemerintah Lindungi Anak dari Penyakit