Bank Indonesia dan OJK Luncurkan BI-OJK Hackathon 2025 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital

KLIK WARTAKU – Bank Indonesia (BI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan BI-OJK Hackathon 2025, sebuah kompetisi inovasi layanan keuangan digital yang bertujuan mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia di tengah tantangan global.
Ajang bertajuk “Empowering the Future: Innovating Digital Services and Financial Solutions for Inclusive Growth and Resilient Economy” ini terbuka bagi masyarakat umum, termasuk kategori profesional dan mahasiswa, dengan pendaftaran dibuka sejak 5 Juni hingga 11 Juli 2025.
Kick-off acara berlangsung di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, dan dihadiri oleh Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta bersama Kepala Eksekutif Pengawas ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti sejumlah pencapaian Indonesia dalam digitalisasi sistem pembayaran sejak peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025–2030.
“Indonesia telah mencatat lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant QRIS, mayoritas UMKM, serta interkoneksi QRIS lintas negara dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Jepang akan terhubung pada 17 Agustus 2025, dengan uji coba untuk Tiongkok dan Arab Saudi segera menyusul,” kata Perry.
Selain itu, Perry menambahkan pertumbuhan pesat transaksi BI-Fast yang cepat, murah, dan aman, implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), elektronifikasi program sosial dan Kartu Kredit Indonesia, serta reformasi regulasi yang memperkuat industri pembayaran nasional.
“Namun, kecepatan digitalisasi menghadirkan tantangan tersendiri. Oleh karena itu, BSPI 2030 berfokus pada inisiatif 4I + RD: modernisasi infrastruktur pembayaran ritel dan wholesale, konsolidasi industri sistem pembayaran nasional, inovasi dengan manajemen risiko dan perlindungan konsumen, kerja sama internasional, serta pengembangan Rupiah Digital,” jelas Perry.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan pentingnya pengembangan sektor keuangan yang terintegrasi dan berbasis digital untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.
“Hackathon ini menjadi jembatan penting dalam pengembangan inovasi keuangan digital, menciptakan solusi kreatif demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
BI-OJK Hackathon 2025 membuka ruang inovasi dalam tiga subtema utama, yaitu:
-
AI as a Service (AIaaS) untuk ekspor layanan digital
-
Inovasi keuangan dan layanan publik
-
Manajemen risiko dan perlindungan konsumen
Kompetisi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi digital yang inklusif dan memperkuat ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah.
Selain kompetisi, Hackathon juga menghadirkan sesi matchmaking yang mempertemukan inovator dengan regulator, pengguna layanan, dan komunitas untuk memastikan solusi yang dikembangkan relevan dan aplikatif di lapangan.
Acara ini menjadi pembuka rangkaian Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) serta Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 yang akan berlangsung pada 24-26 September 2025.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage