Ayah di Cianjur Rudapaksa Anak Kandung Sebanyak 13 Kali

KLIKWARTAKU — Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, menangkap seorang pria berinisial RP (39), warga Kecamatan Cibeber, atas dugaan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih berstatus pelajar SMP. Aksi keji ini dilakukan berulang kali sejak Februari 2025 dengan disertai ancaman pembunuhan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengatakan kasus tersebut terungkap setelah ibu kandung korban curiga terhadap perubahan sikap anaknya yang menjadi pendiam dan sering murung.

Tono menerangkan, setelah didesak korban akhirnya mengaku kepada ibunya bahwa ia telah dirudapaksa oleh ayah kandungnya sendiri. Perbuatan tidak terpuji itu terjadi saat pelaku mengajak korban menginap di rumahnya pada Februari lalu 2025 lalu. ,” ujar AKP Tono saat ditemui di Mapolres Cianjur, Rabu (4/6).

Baca Juga:

HJ, WN Tiongkok Pelaku Penyelundupan Manusia, Ditangkap Imigrasi Ngurah Rai

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku telah memperkosa anaknya sebanyak 13 kali,” kata Tono, Rabu 4 Juni 2025.

Dalam setiap aksinya, lanjut Tono, pelaku mengancam akan membunuh korban jika berani melawan atau melaporkan kejadian tersebut kepada siapa pun.

“Setelah menerima laporan dari ibu korban, kami langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku. RP ditangkap tanpa perlawanan dan mengakui semua perbuatannya,” ucap Tono.

Baca Juga:

Predator Remaja di Pontianak Akhirnya Diringkus Aparat

Tono mengungkapkan, pelaku diketahui telah bercerai dengan ibu kandung korban. Meskipun tidak lagi tinggal serumah, ia masih memiliki akses bertemu anaknya dan memanfaatkannya untuk melakukan tindakan asusila.

Tono menegaskan, pelaku kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat dengan pasal 81 ayat 1  dan ayat 3 Undang undang nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal mencapai 15 tahun penjara dan dapat diperberat karena pelaku adalah orangtua kandung korban.

“Kami akan kenakan pasal berlapis. Status pelaku sebagai orang tua membuatnya layak menerima hukuman yang lebih berat,” pungkas Tono. ***

Baca Juga:

Dukung Ketahanan Pangan, Polri Bangun Gudang 1.000 Ton di Mojokerto