klikwartaku.com
Beranda Internasional Pembunuh Politikus Oposisi Kamboja di Bangkok Dijatuhi Penjara Seumur Hidup

Pembunuh Politikus Oposisi Kamboja di Bangkok Dijatuhi Penjara Seumur Hidup

Pengadilan Thailand menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Ekkalak Paenoi atas pembunuhan Lim Kimya, politikus oposisi Kamboja, di Bangkok. Foto: Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English

KLIKWARTAKU — Pengadilan Thailand menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang warga negara Thailand, Ekkalak Paenoi, karena membunuh Lim Kimya, politikus oposisi Kamboja, di ibu kota Bangkok.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Januari lalu, hanya beberapa jam setelah Lim tiba bersama istrinya. Ia ditembak mati di depan umum oleh Ekkalak, yang kemudian melarikan diri ke Kamboja sebelum akhirnya ditangkap dan dideportasi ke Thailand.

Awalnya Ekkalak dijatuhi hukuman mati, namun vonis tersebut dikurangi menjadi penjara seumur hidup karena ia mengakui perbuatannya. Selain itu, ia juga diwajibkan membayar ganti rugi sekitar 55 ribu dolar AS (Rp 890 juta) kepada keluarga korban.

Dugaan Motif Politik

Hingga kini, motif di balik pembunuhan Lim Kimya belum jelas. Namun banyak pihak menduga kasus ini merupakan pembunuhan bermotif politik, mengingat rekam jejak korban sebagai anggota senior Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) – oposisi utama yang pernah hampir mengalahkan partai penguasa pimpinan Hun Sen pada pemilu 2013.

Partai tersebut kemudian dilarang pada 2017, dan para anggotanya dilarang berpolitik. Aktivis serta oposisi di Kamboja kerap menghadapi penangkapan, intimidasi, hingga pengasingan.

Perdana Menteri Kamboja saat ini, Hun Manet, telah membantah adanya keterlibatan pemerintahnya dalam kasus ini.

Rekaman CCTV dan Pertanyaan yang Belum Terjawab

Rekaman CCTV menunjukkan Ekkalak dengan tenang memarkir sepeda motornya, melepas helm, lalu menyeberang jalan sebelum melepaskan tembakan. Pengadilan juga membebaskan seorang terdakwa lain yang dituduh membantu pelarian, dengan alasan ia hanya berperan sebagai sopir dan tidak tahu soal rencana pembunuhan.

Pengacara istri korban mengatakan bahwa ia “cukup puas” dengan putusan pengadilan, namun masih mempertanyakan siapa pihak yang berada di balik perintah pembunuhan ini.

Kasus Lim Kimya menambah daftar panjang aktivis dan oposisi di Asia Tenggara yang tewas, hilang, atau dipulangkan paksa saat mencari perlindungan lintas batas. Lembaga HAM menduga adanya kerja sama tak tertulis antarnegara tetangga seperti Kamboja, Vietnam, Laos, dan Thailand dalam menindak para pembangkang politik.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan